News
Jumat, 19 Oktober 2012 - 07:30 WIB

IHSG Diprediksi Cenderung Melemah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Indeks harga saham gabungan (IHSG), Jumat (19/10/2012), diprediksi bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah, setelah Jerman menyatakan tidak akan memberikan solusi cepat atas krisis utang Eropa.

Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo pernyataan dari Kanselir Jerman Angela Merkel tersebut membuat pasar kembali dirundung kekhawatiran terhadap nasib krisis utang di zona Eropa.

Advertisement

“Bursa regional mendapat sinyal negatif dan berpotensi melemah besok [hari ini],” ujarnya Kamis (18/10/2012).

Indeks harga saham gabungan pada perdagangan kemarin ditutup melemah 2,87% ke level 3.622,03, seiring dengan pelemahan mayoritas indeks di kawasan Asia Pasifik. Indeks BISNIS-27 jatuh ke level 314,62, turun 3,17%. Indeks bursa Jepang Nikkei 225 terkoreksi 1,55% ke level 8.741,91. Indeks bursa Hong Kong Hang Seng melorot 4,23% ke level 18.076,5.

Adapun, indeks bursa Korsel Kospi dan bursa Singapura Straits Times masing-masing juga turun 1,41% ke level 1.838,9 dan 2,07% menjadi 2.721,45. Satrio memperkirakan indeks bergerak pada kisaran 3.500 hingga 3.675 pada perdagangan kemarin. Dia mengatakan jika indeks tetap bertahan di atas level 3.525, pemodal disarankan untuk mengoleksi saham dengan strategi beli di saat harga melemah (buy on weaknes).

Advertisement

“Pemodal bisa mencermati saham-saham bluechip dengan kapitalisasi pasar besar, seperti PT Astra International Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. Saham lapis kedua, antara lain PT United Tractors Tbk, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk,” katanya.

Meski negara-negara G-20 memberikan tenggat 1 pekan agar krisis Yunani segera selesai, tetapi hal tersebut tidak semudah membalikan tangan. Usulan tersebut langsung ditentang oleh Kanselir Jerman. Pasalnya, detail pelaksanaan langkah-langkah penyelamatan yang diambil baru dapat dilaporkan pada akhir Oktober ini. Praktis hal itu memberikan sentimen negatif bagi bursa dunia yang kembali tertekan akibat pernyataan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif