Soloraya
Jumat, 19 Oktober 2012 - 19:47 WIB

134 Ha Tanaman Padi Di Sukoharjo Puso, Kerugian Rp1,07 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Meski hujan sudah menngguyur sebagian wilayah di Kota Makmur Sukoharjo, namun tanaman padi seluas 134 hektare (ha) di empat desa di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo puso. Akibatnya petani menderita kerugian senilai Rp1,07 miliar jika setiap hektarenya tanaman padi hasil panen laku senilai Rp8 juta/ha.

Sebagian petani di empat desa itu memangkas batang tanaman yang sudah mengering untuk dijual sebagai pakan ternak, sebagian yang lain membiarkan menjadi tumbuhan liar. Tanaman padi di Desa Tegalsari mendominasi kepusoan itu, yakni seluas 82 ha, sisanya dialami petani di Desa Karakan seluas 25 ha, Desa Karangtengah seluas 12 ha dan Desa Grogol (15 ha).

Advertisement

Camat Weru, Heru Indarjo saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (19/10/2012), menyatakan, pihaknya meminta para petani segera merubah pola tanam pada musim tanam (MT) III agar tida merugi lagi. Diakuinya, hujan sudah turun namun belum merata.

“Penutupan aliran air dari Dam Colo memengaruhi puso tanaman padi di sebagian wilayah di Weru. Awal September terdata seluas 64 ha puso tetapi akhir September naik menjadi 134 ha.”

Dia berharap, petani melaksanakan pola tanam padi, padi dan palawija yakni MT I dan II menanam padi sedangkan MT III menanam palawija. Menurutnya, tanam palawija dilakukan karena ketersediaan air tidak cukup untuk tanaman padi.

Advertisement

“Problem air di MT III selalu terjadi setiap tahun. Jika tidak ada kebesaran hati semua pihak, termasuk petani problem air di MT III terus terjadi.”

Ditambahkan oleh koordinator pengairan Kecamatan Weru, Suryo Raharjo, hingga akhir September tercatat 265 ha tanaman padi di enam desa dalam kondisi sedang. “Artinya, jika tidak ada hujan tanaman itu berpotensi puso namun belakangan ini hujan sudah turun sehingga tanaman itu bisa hidup dan panen.”

Suryo menjelaskan, tanaman padi itu tersebar di Desa Weru seluas 50 ha, Desa Karakan (22 ha), Desa Karangatengah (20 ha), Grogol (70 ha), Tawang (93 ha) dan Ngreco (10 ha). Sementara itu, salah seorang petani di Weru, Warsono menyatakan, sepekan terakhir mulai mulai mengguyur wilayah Weru namun belum deras.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif