Soloraya
Kamis, 18 Oktober 2012 - 14:45 WIB

Kubah Gunung Merapi Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi. JIBI/Harian Jogja/dok

BOYOLALI-Sebagian kubah Gunung Merapi, ambrol. Namun hingga saat ini, status aktivitas gunung tersebut dinyatakan masih aktif normal level I.

Advertisement

Menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Tri Mujianto saat dimintai informasi, Kamis (18/10), ambrolnya kubah yang berupa tumpukan lava itu tidak diketahui pasti waktunya. Pihaknya juga tidak bisa memastikan volume guguran material dari arah puncak gunung tersebut.

”Saat ini kubah tersebut memang sudah hilang. Tapi kapan terjadinya, memang tidak terpantau. Sebagian [material guguran kubah] mungkin masuk ke dalam dan sebagian lagi masuk ke Kali Apu,” ungkap Tri saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis.

Tri memperkirakan guguran kubah Gunung Merapi bukan disebabkan hujan. Hal itu mengingat hingga Kamis, hujan belum turun di kawasan puncak.
“Di atas [kawasan Gunung Merapi] sampai hari ini [kemarin] belum hujan,” kata dia.

Advertisement

Berdasarkan data aktivitas kegempaan yang tercatat selama 8-14 Oktober 2012, Tri menyebutkan telah terjadi guguran 95 kali, dengan gempa multiphase 70 kali, gempa tektonik dua kali, serta gempa vulkanik dangkal dua kali dan gempa low frekwensi tiga kali.

Namun saat disinggung status aktif Gunung Merapi, Tri menyatakan hingga saat ini statusnya masih aktif normal level I.

Sementara Mujianto dari Jaringan Informasi Lingkar (Jalin) Merapi, mengakui kondisi kubah di puncak Gunung Merapi cukup labil. Menurutnya, guguran material kubah dapat terjadi sewaktu-waktu. Terkait hal itu, pihaknya mengimbau masyarakat, terutama penduduk di lereng Gunung Merapi agar tetap waspada. Terlebih karena saat ini mulai memasuki musim hujan.

Advertisement

“Ada kemungkinan intensitas guguran semakin meningkat. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat lereng Merapi, khususnya yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak untuk selalu waspada, termasuk juga para pendaki gunung,” himbau dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif