News
Rabu, 17 Oktober 2012 - 07:38 WIB

TNI AU Harus Jelaskan Mengapa Lokasi Jatuhnya Pesawat Tertutup untuk Umum

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA--Insiden penganiayaan yang dilakukan aparat TNI AU terhadap wartawan Riau Pos menimbulkan pertanyaan publik.

Advertisement

Pengamat militer, Wawan Purwanto mengatakan, TNI AU harus memberi keterangan apakah lokasi tersebut terbuka untuk umum atau tidak, berikut apa alasannya.

“Memang kadang-kadang ada jalur-jalur yang mereka pahami apakah memang ini rahasia dan terbatas, atau terbuka untuk umum, itu hanya mereka yang tau. Jika sudah ada identifikasi, nanti akan terungkap apakah area itu memang terbuka untuk umum atau tidak,” kata Wawan, Rabu (17/10/2012).

Menurut Wawan, kejadian tersebut dapat mengurangi salah satu komponen pengamanan tanah air, khususnya melalui udara. Meskipun kita tahu bahwa saat ini TNI sedang memperkuat Alutsista-nya.

Advertisement

“Kita tunggu saja, karena mereka lah yang akan menentukan apakah itu masuk daerah terlarang atau tidak. Apalagi namanya sistem pertahanan udara, tidak boleh semua orang tahu. Jika ada kebocoran mengenai pertahanan, lawan-lawan bisa tahu, dikhawatirkan ada ekspansi militer,” lanjut Wawan.

Seperti diketahui, pesawat Hawk 200 jatuh di kompleks Perumahan Pandau Permai, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10/2012). Pilot single yang mengemudikan pesawat tersebut selamat. Menurut kesaksian warga, sang pilot berhasil melakukan aksi penyelamatan diri sebelum pesawat jatuh dan akhirnya terbakar.

“Sebelum terdengar ledakan, ada yang terjun payung. Sepertinya sih itu pilotnya,” kata Wahyudi, Selasa (16/10/2012).

Advertisement

Sebelumnya, di hari yang sama, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Pekanbaru Kolonel (Pnb) Bowo Budiarto menjelaskan bahwa di lapangan dapat saja terjadi miskomunikasi. Wartawan juga mestinya bisa saling menjaga, karena kondisi di lapangan seperti itu.

“Anggota sama sekali tidak bermaksud bertindak kasar. Namun demikian, saya minta maaf sebesar-besarnya,” kata Bowo, di Lanud Pekanbaru.

Bowo juga menjelaskan, TNI memang harus mengamankan lokasi. Jika kecelakaan tersebut melibatkan pesawat komersiil, maka prosedurnya berbeda. Namun karena yang kecelakaan adalah pesawat tempur, maka TKP harus steril.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif