SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, beserta SKPD di lingkungan Pemkab Karanganyar meninjau lokasi kawasan situs Watu Kandang, di Kecamatan Matesih, Selasa (16/10/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)
Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, beserta SKPD di lingkungan Pemkab Karanganyar meninjau lokasi kawasan situs Watu Kandang, di Kecamatan Matesih, Selasa (16/10/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)
KARANGANYAR–Warga yang berdomisili di sekitar kawasan situs Watu Kandang diminta segera menyerahkan salinan sertifikat tanah. Pasalnya instansi terkait segera melakukan pembebasan lahan pertanian milik warga.
Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, dan jajarannya meninjau ke lokasi kawasan situs Watu Kandang di Kecamatan Matesih, Selasa (16/10/2012).
Rina menemui warga yang berdomisili di sekitar kawasan situs Watu Kandang. Dia meminta warga sekitar tidak melakukan aktivitas penggalian maupun pemecahan batu yang dapat merusak situs.
Warga yang berdomisili di sekitar kawasan situs berjumlah 16 keluarga. Setiap keluarga rata-rata mempunyai lahan pertanian sekitar 3.500 meter. Sementara situs Watu Kandang seluas 28.940 meter atau sekitar 2,9 hektare.
“Setiap keluarga diminta menyerahkan fotocopy sertifikat tanah ke kecamatan untuk direkap,” ujarnya.
Pembebasan lahan dilakukan langsung Balai Pelestari Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng termasuk ganti rugi lahan pertanian. Pemkab Karanganyar akan berkoordinasi dengan BP3 Jateng untuk menentukan harga ganti rugi lahan pertanian.
Apabila telah ada kesepakatan antara BP3 Jateng dengan warga mengenai pembebasan lahan, maka pengelolaan situs Watu Kandang dilakukan secara lebih maksimal. Sementara Camat Matesih, Murdatmo mengungkapkan pembebasan lahan merupakan solusi efektif untuk menjaga dan memelihara situs Watu Kandang.