Solopos-fm
Selasa, 16 Oktober 2012 - 15:23 WIB

Negara agraris mengimpor beras?

Redaksi Solopos.com  /  Ariyanto Mahardika  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - blogspot.com


blogspot.com

[SPFM], Hari ini, Selasa, 16 Oktober 2012, kita kembali memperingati Hari Pangan Sedunia. Hal ini telah menjadi perhatian setiap tahunnya di lebih dari 150 negara untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan. Ketahanan pangan (food security) paling sering menjadi tema dalam perayaan Hari Pangan Sedunia. Pangan memang merupakan kebutuhan dasar yang permintaannya terus meningkat, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup.

Untuk Indonesia, lemahnya kemampuan negara ini dalam memproduksi aneka bahan pangan, menyebabkan besarnya ketergantungan terhadap pangan impor. Baru-baru ini misalnya, Pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan untuk membeli beras dari Kamboja, dengan volume 100.000 ton per tahun untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Hal ini cukup kontras dengan kenyataan bahwa Indonesia adalah Negara agraris serta menduduki posisi ketiga sebagai negara penghasil pangan di dunia.

Advertisement

Nah, apa pendapat Anda terkait kenyataan bahwa negara agraris seperti Indonesia harus mengimpor beras? Kemudian, apa pendapat Anda terkait maraknya pembangunan perumahan yang kini mulai mengancam ketersediaan lahan pertanian? Apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi hal ini?

Sampaikan pendapat, komentar, dan pengalaman Anda melalui Dinamika 103 edisi Selasa (16/10) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telepon [0271] 739389, 739367. [SPFM/rda]

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Agraris Beras Mengimpor
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif