News
Selasa, 16 Oktober 2012 - 07:02 WIB

Happy Face Killer: Pengakuan palsu (Bagian V)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Adalah Laverne Pavlinac, 57, seorang perempuan pembaca setia kisah-kisah misteri dan laporan kejahatan, mengikuti laporan pembunuhan Bennett secara lengkap. Pekerjaannya sebagai asisten seorang detektif juga membuatnya akrab dengan prosedur polisi.

Advertisement

Setelah mengumpulkan, membaca dan mempelajari semua laporan tentang pembunuhan Bennett, Pavlinac memutuskan kasus itu sempurna untuk menjadi alat menjatuhkan teman hidupnya, John Sosnovske. Pavlinac telah lama ingin mengakhiri 10 tahun hubungan mereka, akibat perilaku sewenang-wenang Sosnovske.

Setelah menyusun skenario, Pavlinac menghubungi para detektif Kepolisian Oregon yang menyelidiki kasus itu, Alan Corson dan Multnomah serta detektif County, Sheriff John Ingram, mengaku mempunyai informasi penting. Corson dan Ingram yang ingin menyelesaikan kasus Bennett, segera pergi ke rumah Pavlinac untuk mendengarkan kesaksian.

Kepada mereka, Pavlinac mengaku Sosnovske sering mengasarinya. Dia juga memberikan pengakuan palsu berdasarkan rincian fakta yang diperolehnya dari laporan polisi tentang pembunuhan Bennett.

Advertisement

Saat itu dia nekat mengambil risiko ikut ditahan beberapa tahun agar bisa berpisah dengan Sosnovske. Dikisahkannya bagaimana Sosnovske memaksanya untuk membantu memerkosa, membunuh dan membuang tubuh Bennett.

Dia menjelaskan secara detil hal-hal yang tak diketahui publik tentang pemerkosaan itu, termasuk soal penempatan tali di leher yang mencekik Bennett. Pengakuan itu sungguh mengejutkan kedua detektif.

Corson dan Ingram tidak tahu apa yang harus diperbuat menghadapi pernyataan Pavlinac. Hari itu mereka meninggalkan rumah Pavlinac tanpa membuat penangkapan, karena merasa perlu waktu untuk mencerna informasi yang baru mereka terima.

Advertisement

Saat mengkonfontasikan laporan itu dengan Sosnovske, dia membantah semua yang dikatakan Pavlinac dan bersikeras tak bersalah. Selama beberapa pekan berikutnya, Corson dan Ingram terus mewawancarai Pavlinac tentang kasus ini.

Hingga keyakinan mereka muncul setelah membawa Pavlinac ke lokasi pembuangan mayat di Columbia River Gorge, yang hanya diketahui polisi dan si pelaku. Nyatanya, Pavlinac lulus tes itu dan dapat dengan pasti menunjukkan lokasi pembuangan tubuh Bennett. (Bersambung Bagian VI)

Dari berbagai sumber

Bagian IV

Advertisement
Kata Kunci : Happy Face Killer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif