News
Sabtu, 13 Oktober 2012 - 19:29 WIB

Diduga Sakit, Pemulung Tewas di TPS Turisari

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah Sarmin, warga Mojosongo, Solo dirawat rekan dan warga setelah meninggal secara mendadak saat mengais sampah di TPS Jl Hasanudin, Mangkubumen, Solo, Sabtu (13/10/2012). Sebelumnya Sarmin sempat mengeluh sakit paru-paru dan dalam keadaan rawat jalan. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Jenazah Sarmin, warga Mojosongo, Solo dirawat rekan dan warga setelah meninggal secara mendadak saat mengais sampah di TPS Jl Hasanudin, Mangkubumen, Solo, Sabtu (13/10/2012). Sebelumnya Sarmin sempat mengeluh sakit paru-paru dan dalam keadaan rawat jalan. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO—Seorang pemulung, Sarmin, 58, ditemukan tewas saat bekerja di tempat pembuangan sampah (TPS) pasar darurat Turisari, Mangkubumen, Solo, Sabtu (13/10/2012), sekitar pukul 06.15 WIB.

Advertisement

Tewasnya laki-laki asal Kampung Randusari RT 003/RW 030, Mojosongo, Jebres, Solo diketahui teman satu profesi, Ci Emah, 55, warga Mangkubumen Kulon RT 002/RW 005, Banjarsari, Solo. Kematian korban diduga karena sakit paru-paru basah yang dialami selama dua tahun terakhir.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Sabtu siang, menerangkan kematian itu bermula saat korban bersama temannya Ci Emah memilah sampah di TPS Turisari. Awalnya tak ada tanda-tanda penyakit korban bakal kambuh. “Saya duduk tak jauh dari tempat korban. Tiba-tiba korban jatuh dengan posisi kepala menunduk seperti orang sujud. Saya langsung berteriak minta tolong karena saat itu enggak ada orang. Lalu suami saya datang,” ujar Ci Emah saat dijumpai Solopos.com, Sabtu.

Jarot Budiono, 51, bergegas mengampiri istrinya, Ci Emah, lantaran mendengar teriakannya. Pasangan suami istri itu berusaha mengangkat tubuh korban, tapi tak kuat. Ci Emah pun meminta bantuan Yulius Herman N, 48, yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Mereka bertiga menggotong tubuh korban dibawa ke selter milik Ci Emah. Mereka segera memangil dokter terdekat, dr Andi.

Advertisement

“Setelah diperiksa, ternyata korban sudah tak bernyawa. Meninggalnya memang mendadak. Kemarin [Jumat (12/10)] masih bekerja. Tapi ia [Sarmin] memang sudah sambat tak enak badan. Saya sudah meminta agar tak usah bekerja dulu. Istrinya pun juga mengingatkan. Tapi ia lebih mementingkan sapinya yang butuh makan. Saya juga sudah bilang, mantunya kan bisa membantu. Tapi tetap saja tak didengarkan,” ujar Ci Emah.

Ci Emah juga membenarkan bila korban menderita penyakit paru-paru basah selama dua tahun. Keterangan Ci Emah itu diperkuat dengan data kartu kontrol dari dr Sapto Mojosongo. Sekitar 15 menit pascakejadian tim Polsekta Banjarsari datang dan mengevakuasi korban dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk dimintakan visum.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif