Soloraya
Kamis, 11 Oktober 2012 - 14:21 WIB

GURU CABULI MURID: Disdikpora Telusuri Korban Llainnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Boyolali akan menelusuri kemungkinan adanya korban lain dalam kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Teras, Suroso, 54. Saat ini, dinas itu masih mempersiapkan tahapan pemeriksaan terhadap tersangka, Senin (15/10/2012) mendatang.

Demikian dikemukakan Kepala Disdikpora Boyolali, Dradjatno, perihal perkembangan kasus Suroso, yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Disdikpora Boyolali tersebut.

Advertisement

“Masih kami persiapkan bersama tim [pemeriksaan terhadap Suroso]. Kita tunggu saja pelaksanaannya. Yang jelas kami proses sesuai aturan yang berlaku dan sesuai kewenangan kami,” ungkap Dradjatno kepada wartawan, Kamis (11/10/2012).

Informasi yang dihimpun menyebutkan ada kemungkinan korban Suroso lebih dari satu orang. Dari terungkapnya kasus tersebut, beberapa murid lainnya diketahui mengaku pernah mendapatkan perlakuan cabul dari tersangka meskipun tidak separah apa yang dilakukan tersangka terhadap korban.

Disinggung tentang kemungkinan adanya korban lain tersebut, Dradjatno mengatakan hingga kemarin pihaknya belum menerima laporan secara resmi. Namun jika benar, pihaknya mengatakan akan melakukan penelusuran lebih lanjut.

Advertisement

“Kami belum menerima laporan tentang itu [kemungkinan ada korban Suroso yang lain]. Ya nanti kita lihat bersama hasil pemeriksaannya seperti apa,” jawabnya singkat.

Ditemui terpisah sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Kesejahteraan BKD, Agus Supriyadi, mengemukakan telah mengirimkan surat kepada Polres Boyolali untuk pemeriksaan oleh tim yang dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab), terhadap tersangka, yang dijadwalkan Senin (15/10) mendatang. “Apa hasilnya, ya nanti setelah pemeriksaan itu dilakukan,” kata Agus.

Agus mengakui pihaknya mendapatkan informasi ada dua murid lain yang mengaku pernah juga mengalami kejadian seperti korban meskipun tidak separah korban. Informasi itu diketahui Agus, saat orangtua dan keluarga korban Bunga mendatangi kantor BKD Boyolali, bersama dua murid tersebut dan keluarga mereka, Senin (8/10/2012) lalu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif