Soloraya
Rabu, 10 Oktober 2012 - 09:37 WIB

Jembatan Rawan Ambrol, Warga Tirtomoyo Swadaya Buat Beronjong

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan Nglaran yang menghubungkan wilayah Kecamatan Trtomoyo dengan Batuwarno, Wonogiri. (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

Jembatan Nglaran yang menghubungkan wilayah Kecamatan Trtomoyo dengan Batuwarno, Wonogiri. (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

WONOGIRI — Warga Kelurahan Tirtomoyo swadaya membuat beronjong atau anyaman kawat yang diisi batu-batu untuk penahan arus air di Jembatan Nglaran yang menghubungkan Kecamatan Tirtomoyo dengan Kecamatan Batuwarno, Wonogiri.
Advertisement

Seorang warga Dusun Sembung RT 003/ RW 011, Kelurahan Tirtomoyo, Warmo, 57, mengatakan saat ini warga dan pengusaha batu swadaya membangun beronjong. “Ini baru batu-batunya yang datang, pekan depan kawat untuk beronjong tersebut,” ujarnya.

Camat Tirtomoyo, Teguh Waluyatmo, kepada Solopos.com menyatakan swadaya masyarakat terkait tingginya kesadaran untuk memelihara jembatan yang sangat vital tersebut. Dia menuturkan masyarakat akan membangun beronjong setinggi satu meter dengan panjang 21 meter melintang di timur Jembatan Nglaran. “Jembatan ini dibangun tahun 90-an sampai saat ini menjadi penghubung vital kecamatan Tirtomoyo dengan Batuwarno,” ujarnya.

Teguh menuturkan pembangunan beronjong tersebut menghabiskan dana senilai Rp11 juta. “Awalnya Rp21 juta lalu ditekan jadi Rp11 juta,” ujarnya. Batu yang digunakan, kata dia, sebanyak 11 kubik batu sudah diletakan di dekat Jembatan Nglaran.

Advertisement

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pekerjaan Umum (UPTD DPU) Tirtomoyo, Misdi mengatakan dana tersebut berasal dari swadaya masyarakat, pengusaha batu dan stakeholder atau pemangku kebijakan di Tirtomoyo. Misdi berharap kepada penambang batu untuk tidak melakukan penambangan batu pada jarak radius 700 meter. “Tujuan pembangunan beronjong ini agar jembatan tidak ambrol saat hujan nanti dan arus sungai tidak melalui jalan lain,” ujarnya.

Misdi menuturkan menghadapi musim hujan yang akan tiba, pihaknya bersama warga sudah melakukan pengerukan sedimentasi pada Sungai Bengawan Solo di Jembatan Nglaran tersebut agar arus sungai saat banjir tidak melalui jalan lain.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif