News
Kamis, 4 Oktober 2012 - 17:37 WIB

PILGUB JATENG: Parpol Masih Negosiasi Finansial Dengan Cagub

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SEMARANG — Belum munculnya kandidat calon gubernur (cagub) dari kalangan partai politik menengah, karena diduga masih terjadi negosiasi finansial dengan bakal calon.

Dugaan ini diungkapkan pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko J Prihatmoko, kepada wartawan di Semarang, Kamis (4/10/2012).

Advertisement

Sebab, ujar dia, sebenarnya banyak calon dari pelbagai kalangan, misalnya akademisi, birokrat, pengusaha dan lainnya yang berpotensi diusung sebagai cagub pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013.

”Parpol menengah bukan bingung mencari cagub, tapi diduga karena masalah finansial, uang untuk membeli ’tiket’ sebagai cagub belum terjadi deal dengan bakal calon,” bebernya.

Pernyataan Joko ini menanggapi pemberitaan kalangan partai politi (parpol) menengah, PKS, PKS, PPP, PKB, PAN, dan Partai Golkar yang mengaku masih bingung mencari figur cagub.

Advertisement

Lebih lanjut Joko J Prihatmoko menyatakan, di samping masalah finansial, kalangan parpol menengan juga masih mencari calon yang elektabilitasnya bagus. Menurut dia, dua faktor ini yang menjadi pertimbangan parpol menengah untuk menentukan tokoh yang akan diusung menjadi cagub.

”Jadi kalau bisa bakal calon itu memiliki finansial dan elektabilitas tak terlalu jelek. Tapi yang utama tetap finansial,” ujarnya.

Dengan kondisi ini, sambung Joko, kalau bila patahana (incumbent) Gubernur Jateng, Bibit Waluyo yang elektabilitasnya tak terlalu buruk maju melalui parpol menengah kemungkinan bisa diterima.

Advertisement

”Dengan catatan harus membawa finasial uang yang sesuai standar parpo menengah,” tandasnya.
Dia memperkirakan pada Pilgub Jateng mendatang, hanya akan ada dua sampai tiga pasangan cagub dan calon wakil gubernur (cawagub).

”Kecenderungannya pada Pilgub Jateng mendatang hanya ada dua sampai tiga pasangan cagub-cawagub yang bertarung,” kata Joko.

Terpisah Direktur Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) Jateng, Muchamad Yulianto, mengatakan parpol papan tengah tidak memiliki kepercayaan diri menampilkan cagub. Parpol papan tengah, ujar dia, hanya tinggal memilih mengusung cawagub atau menjual kendaraan untuk pilgub mendatang.

”Parpol papan tengah tampaknya hanya sekadar berinvestasi popularitas untuk kepentingan pemilu 2014,” ujar dia.
Parpol, kata Yulianto, kurang jeli memanfaatkan momentum kegagalan soliditas kepemimpinan Bibit-Rustriningsih untuk meyakinkan publik terhadap figur cagub alternatif. ”Parpol terkesan saling mencuri kesempatan untuk bermanuver dalam Pilgub,” tandas dia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif