Soloraya
Selasa, 7 Mei 2024 - 18:05 WIB

Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali, Polisi Dalami Kemungkinan Korban Lain

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (ketiga dari kiri) memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan pengusaha tembaga Boyolali, Bayu Handono, dengan pelaku, Irwan alias Ibra, di Polres Boyolali, Selasa (7/5/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah

Solopos.com, BOYOLALI — Kepolisian terus mendalami kasus pembunuhan pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, oleh teman kencannya, Irwan alias Ibam. Penyelidikan itu termasuk soal kemungkinan adanya korban lain.

Irwan diduga tidak hanya sekali melakukan pencurian dengan kekerasan. Hal tersebut terungkap dalam konferensi pers kasus pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan pengusaha tembaga di Polres Boyolali, Selasa (7/5/2024).

Advertisement

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menjelaskan kepolisian akan mengembangkan penyidikan lebih jauh terkait kasus pembunuhan pengusaha tembaga asal Boyolali dengan pelaku Irwan alias ibam. Diketahui, pelaku dan korban terlibat hubungan sesama jenis sebelum kasus pembunuhan.

“Barangkali yang bersangkutan mempunyai behaviour [perilaku] kelainan yang barangkali kami ungkap di TKP lain. Akan kami dalami terkait motif pembunuhannya, jangan-jangan korbannya enggak hanya satu, kami akan perdalam lagi,” kata Kapolda.

Advertisement

“Barangkali yang bersangkutan mempunyai behaviour [perilaku] kelainan yang barangkali kami ungkap di TKP lain. Akan kami dalami terkait motif pembunuhannya, jangan-jangan korbannya enggak hanya satu, kami akan perdalam lagi,” kata Kapolda.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi jajarannya yang dengan cepat mengungkap kasus pembunuhan pengusaha tembaga asal Boyolali tersebut. Seperti diketahui, pembunuhan itu terjadi pada Rabu (1/5/2024) malam sedangkan jasad korban baru ditemukan pada Jumat (3/5/2024) malam di rumahnya, Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali.

“Antara korban dan pelaku terlibat hubungan asmara,” kata Kapolda dalam konferensi pers tersebut. Ia menjelaskan hubungan sesama jenis antara dua laki-laki itu terjadi di mana pelaku berperan menjadi laki-laki dan korban sebagai perempuan.

Advertisement

Lalu, pada Rabu (1/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, Irwan dihubungi dan diundang oleh korban yang kangen dengan diminta untuk menginap di rumahnya lewat pesan WhatsApp. Kemudian, pada Rabu pukul 18.00 WIB, tersangka memesan ojek online menuju RSUD Boyolali.

Irwan lalu menghubungi Bayu Handono untuk dijemput. Sekitar pukul 20.45 WIB, pelaku sampai di rumah korban. Setelah dibukakan pintu belakang, tersangka masuk ke kamar mandi dan menyembunyikan sabit.

Minta Imbalan Lebih

Sabit tersebut disembunyikan dengan diletakkan di belakang bak plastik tampungan air. “Kemudian tersangka dan korban melakukan hubungan badan sesama jenis sebanyak dua kali,” kata Luthfi.

Advertisement

Setelah itu, tersangka dan korban duduk di ruang tamu. Irwan pada saat itu meminta imbalan lebih yaitu Rp500.000. Akan tetapi, korban menolak sehingga membuat tersangka emosi dan melakukan pembunuhan.

“Dibunuh dengan cara dibacok sebanyak enam kali. Kemudian korban belum meninggal, di sana ada palu, dipukulkan 10 kali, baru meninggal. Itu latar belakang tersangka melakukan pembunuhan,” kata dia.

Setelah korban meninggal, tersangka mengambil barang-barang berharga milik korban lalu kabur ke mes proyek di Yogyakarta. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Irwan adalah seorang kuli bangunan di Yogyakarta.

Advertisement

Ia berhasil ditangkap polisi di Terminal Tirtonadi Solo, Sabtu (4/5/2024) malam. Sebelumnya, Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan penemuan jenazah berawal dari rekan korban yang datang ke rumah Bayu Handono.

Diketahui, rekan korban sudah berusaha menghubungi lewat handphone tidak bisa. Kemudian, rekan korban datang ke rumah Bayu Handono pada Jumat malam dengan kondisi pintu gerbang terbuka.

Hal tersebut dinilai janggal karena biasanya rumah Bayu dikunci. Rekan korban meminta bantuan tetangga untuk masuk ke rumah Bayu dan sama-sama masuk ke pekarangan.

“Sesampai di pekarangan, diketahui pintu tertutup. Dari jendela diketahui ada bercak darah dan tahu di situ ada orang terbujur dan ternyata adalah korban Bayu Handono,” kata dia, Sabtu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif