Soloraya
Senin, 1 Oktober 2012 - 18:29 WIB

Solo-Jogja Teken Kerja Sama Pariwisata

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penandatanganan MoU antara Pemkot Solo dan Jogja (Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

Penandatanganan MoU antara Pemkot Solo dan Jogja (Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

SOLO -— Langkah krusial dalam pengembangan kepariwisataan dilakukan Solo dan Jogja. Kedua pemerintah kota (Pemkot) sepakat bekerja sama dalam meningkatkan kunjungan wisata. Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan Walikota Jogja, Haryadi Suyuti di Loji Gandrung, Senin (1/10/2012) sore.

Advertisement

Menurut Haryadi Suyuti, keberadaan Solo dan Jogja tak bisa lagi dipahami parsial. Kedua kota, imbuhnya, harus tumbuh menjadi wilayah yang tanpa sekat alias borderless.

“Kerja sama di bidang pariwisata ini bisa menjadi monumen untuk mendukung hal itu. Harapannya, Solo dan Jogja bisa saling support dalam kepariwisataan,” ujarnya.

Haryadi menyatakan, program jangka pendek yang bisa dibikin yakni pembuatan paket destinasi wisata bersama. Dengan paket tersebut, imbuhnya, warga bisa mendapat panduan komprehensif ihwal pariwisata Solo-Jogja. Haryadi mengatakan paket nantinya dilampiri buku dan agenda wisata kedua kota.

Advertisement

“Upaya ini bisa menumbuhkan land of stay (lama kunjungan). Kalau dulu Jogja lama kunjungannya hanya sekitar 1,78 hari, harapannya bisa meningkat. Begitu juga sebaliknya,” tuturnya.

Sementara itu, Jokowi menyambut baik adanya kerja sama tersebut. Menurut dia, MoU dalam kepariwisataan ini sebenarnya sudah dirancang sejak dua tahun lalu. Lewat kesepakatan itu, pihaknya optimistis kekuatan pariwisata Solo-Jogja bisa meningkat.

“Kalau Uni-Eropa saja antar negara bisa tanpa batas, kenapa kota tidak bisa. Kita tidak bisa lagi bicara KTP, tapi kemauan untuk maju bersama,” katanya.

Advertisement

Jokowi mendesak stakeholder terkait segera menindaklanjuti keja sama dengan langkah konkrit. Pemangku pariwisata Solo seperti Asita, BPPIS maupun PHRI, sambungnya, harus intens berkomunikasi dengan pihak Jogja.
“Harus segera ditindaklanjuti kedua pihak. Ganti Walikota tidak menjadi masalah.”

Lebih lanjut, Haryadi Suyuti juga melontarkan optimisme sama. Dia memandang Solo-Jogja telah mempunyai infrastruktur dan fasilititas yang saling mendukung.

“Di transportasi ada Railbus, Prameks, Madiun Jaya sampai Malioboro Ekspress. Warga kedua kota juga sudah menunjukkan aktivitas riil yang saling melengkapi. Potensi wisata Solo-Jogja akan terus bertumbuh,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif