Soloraya
Senin, 1 Oktober 2012 - 06:35 WIB

Kekeringan di Wonosegoro Semakin Parah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Desa Garangan, Wonosegoro, Boyolali, bekerja bakti membangun sumur di dasar sungai, Minggu (30/9/2012). (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)


Warga Desa Garangan, Wonosegoro, Boyolali, bekerja bakti membangun sumur di dasar sungai, Minggu (30/9/2012). (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Kekeringan di sejumlah wilayah Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, semakin parah. Wargapun beramai-ramai membuat sumur di dasar sungai untuk mencari sumber air.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (30/9), puluhan sumur mulai dibuat warga di sekitar sungai di Desa Garangan, Wonosegoro. Hal karena sumber air di sumur warga serta sumur umum mulai sulit didapat.

Menurut Suroso, 40, warga Dukuh/Desa Garangan RT 001/RW 001, pembuatan sumur di dasar sungai lebih memudahkan warga menemui titik sumber air. “Ada yang di pinggiran tapi mayoritas di dasar kali [sungai]. Kan lebih mengirit tenaga karena empat sampai lima meter sudah ketemu air,” katanya saat ditemui Solopos.com di sela-sela mengikuti kerja bakti membuat sumur.

Sumur yang digali secara kerja bakti itu, lanjut dia, direncanakan digunakan untuk warga di dua RT. Sementara terdapat pula sumur yang dibuat khusus untuk memenuhi kebetuhan beberapa rumah tangga.Setelah didapati sumber air, warga kemudian memasang pompa dan menyalurkan air lewat pipa-pipa menuju rumah mereka.

Advertisement

Aktifitas pembuatan sumur juga didapati di sekitar jembatan Garangan. Warga lainnya, Sunarto, 50, mengungkapkan terdapat pula warga yang membeli pasokan air yang dikirim dengan tangki. Pasokan itu dikatakannya berasal dari daerah Senjoyo, Tingkir, Salatiga. Harga satu tangki air dengan volume 5.000 liter, lanjut Sunarto, dibeli warga seharga Rp300.000. Dia menyebut belum ada bantuan air dari Pemkab Boyolali selama kekeringan di musim kemarau ini.

“Untuk yang beli memang ada tapi bantuan air kesini belum pernah ada,” tandasnya.

Aktifitas pengambilan air dari dasar sungai juga dilakukan warga Desa Bandung, Wonosegoro. Selain itu, hal serupa juga dilakukan warga di perbatasan Garangan dan Gunungsari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif