Soloraya
Sabtu, 29 September 2012 - 18:42 WIB

Sumur Dalam PDAM Rusak, Warga Terpaksa Nandon Air

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah Seorang Warga di wilayah Kelurahan Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, menyimpan air dalam beberapa ember untuk persediaan, Sabtu (29/9/2012). Hal itu dilakukan karena air yang bersumber dari PDAM setempat tersendat karena sumur PDAM rusak.(Espos/Septhia Ryanthie)

Salah Seorang Warga di wilayah Kelurahan Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, menyimpan air dalam beberapa ember untuk persediaan, Sabtu (29/9/2012). Hal itu dilakukan karena air yang bersumber dari PDAM setempat tersendat karena sumur PDAM rusak.(Espos/Septhia Ryanthie)

BOYOLALI-Sejumlah warga perumahan di wilayah Kelurahan Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, yang merupakan pelanggan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, mengeluhkan tersendatnya aliran air dari perusahaan tersebut ke rumah-rumah warga. Diketahui hal itu disebabkan adanya kerusakan pada sumur dalam yang dikelola PDAM yang berada di wilayah Singkil, Kelurahan Karanggeneng.

Advertisement

Salah seorang warga Perumahan Bumi Singkil Indah (BSI), RT 002/RW 014, Karanggeneng, Boyolali, Sri Lestari, selama empat hari terakhir ini, air dari PDAM hanya mengalir pada jam tertentu.

“Kalau pagi hanya mengalir mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB. Setelah itu mati. Baru mengalir lagi sorenya sekitar pukul 17.00 WIB sampai sekitar pukul 23.00 WIB atau 24.00 WIB,” tutur Sri ketika ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (29/9).

Advertisement

“Kalau pagi hanya mengalir mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 09.00 WIB. Setelah itu mati. Baru mengalir lagi sorenya sekitar pukul 17.00 WIB sampai sekitar pukul 23.00 WIB atau 24.00 WIB,” tutur Sri ketika ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (29/9).

Sri mengaku hal itu cukup merepotkan karena dirinya membutuhkan air untuk keperluan sehari-hari.

“Ya kalau untuk ibu-ibu seperti saya repot kalau mau mencuci,” katanya. Sri menambahkan air dari PDAM tersebut merupakan satu-satunya sumber air bagi warga penghuni kawasan perumahan tersebut.

Advertisement

Dengan kondisi rusaknya sumur PDAM yang berakibat pada tersendatnya aliran air ke rumah warga, Sri mengaku terpaksa harus menyimpan air dalam bak atau ember-ember untuk persediaan.

“Ya kalau pas airnya ngalir saya nandon dulu di bak atau ember supaya tetap bisa menggunakan air kalau pas ada keperluan,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Yuli. Selama empat hari terakhir ini, kalau akan mandi, Yuli mengaku terpaksa harus mengungsikan anaknya ke rumah saudaranya yang berada di Jl Merbabu, Boyolali.

Advertisement

“Kalau malam hari harus ngangsu air dulu untuk persediaan,” katanya.

Direktur PDAM Kabupaten Boyolali, Cahyo Sumarso saat dimintai konfirmasi, mengakui adanya kerusakan pada sumur PDAM sehingga mengakibatkan tersendatnya penyaluran air kepada warga di sejumlah wilayah, khususnya bagi pelanggan PDAM.

“Sampai saat ini masih dalam perbaikan. Diharapkan dua hari lagi sudah selesai,” kata Cahyo.

Advertisement

Dijelaskannya, pasokan air dari sumur PDAM di wilayah tersebut mengkover sekitar 500 pelanggan PDAM.

“Kover area sumur tersebut untuk sekitar 500 pelanggan,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif