Entertainment
Jumat, 28 September 2012 - 23:56 WIB

SIPA 2012: The Dream Engine Menari di Langit Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampilan The Dream Engine dari British Council menampilkan The Heliosphere dalam Solo International Performing Art 2012 di Pamedan Mangkunegaran, Solo, Jumat (28/9/2012). (Foto: Burhan Aries N/JIBI/SOLOPOS)

Penampilan The Dream Engine dari British Council menampilkan The Heliosphere dalam Solo International Performing Art 2012 di Pamedan Mangkunegaran, Solo, Jumat (28/9/2012). (Foto: Burhan Aries N/JIBI/SOLOPOS)

Gaung Solo sebagai kota seni dan budaya tak pernah habis. Setelah gelaran sendratari Matah Ati, Solo menggelar ajang Solo International Performing Art (SIPA) 2012.

Advertisement

SIPA 2012 menebarkan pesan cintai bumi dan lingkungan lewat seni pertunjukkan bertajuk Save Our World, Better Future. Diawali dengan tari-tarian alam oleh panitia dan sang maskot SIPA, GKR Timoer Rumbai Kusumadewayanti, pembukaan  agenda tahunan Solo, Jumat (28/9/2012) malam, yang digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran itu memukau para penonton. Salah satu unsur gerakan gemulai pada Tari Bedaya dan Serimpi yang dibawakan Timoer malam itu memberikan kesan membumi.

Betapa tidak, tari Bedaya dan Serimpi yang biasanya dipentaskan dalam ritual keratin, malam itu bisa disaksikan ribuan penonton yang hadir.

Usai dibuka dengan tarian pembuka. Gerakan akrobatik The Heliosphere oleh The Dream Engine membawa penonton menikmati indahnya langit Solo. Delegasi dari British Council yang baru kali pertama singgah di Solo itu, menari akrobatik di atas para penonton. Sekitar 20 menit, ia berselancar dan berputar-putar di langit Kota Bengawan. Sesekali, ia berkomunikasi dengan penonton dengan meluncur hingga merengkuh tangan mereka.

Advertisement

Aerialis, sebutan penari Heliosphere, malam itu tampil prima. Tanpa ragu ia terus berputar dan menari-nari di atas langit. Disertai dengan warna balon udara yang bergonta ganti warna, tingkah perempuan asal Inggris itu membuat penonton semakin takjub. “Tindakan kami ini tetap memiliki makna dan kesinambungan dengan alam, ketika kami mengenalkan betapa pentingnya udara untuk kehidupan kita,” ucap Director The Dream, Steve Edgar, sebelum pentas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif