News
Kamis, 27 September 2012 - 14:10 WIB

KNKT Janji Selesaikan Penyidikan Tabrakan Kapal Secepatnya

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal patroli polisi dan KPLP mengawal kapal tanker Norgas Cathinka yang diduga menabrak KMP Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Kapal patroli polisi dan KPLP mengawal kapal tanker Norgas Cathinka yang diduga menabrak KMP Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

MERAK – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportase (KNKT) Tatang Kurnadi berjanji akan melakukan penyelidikan tabrakan kapal KMP Bahuga Jaya dengan kapal MT Norgas Chantinka di Perairan Selat Sunda secepatnya.
Advertisement

“Kami akan bekerja keras untuk menyelidiki kecelakaan kapal tenggelam yang menewaskan tujuh orang itu,” katanya di Merak, Kamis. Menurut dia, KNKT hingga kini belum bisa memastikan penyebab tabrakan kapal tersebut, sebab saat ini, petugas belum bisa melakukan pemerikasaan terhadap nahkoda yang kondisinya belum pulih, katanya. Selain itu, mualim kapal KMP Bahuga Jaya juga menjadi salah satu korban tewas.

Kemungkinan untuk menuntaskan kasus kecelakaan di Perairan Selat Sunda itu dengan batas waktu selama 12 bulan, ujarnya. “Sebab tabrakan kapal tersebut melibatkan kapal asing, sehingga perlu kehati-hatian,” kata Tatang Kurnadi. Apalagi, perairan Selat Sunda sebagai jalur lalulintas internasional. Namun, pihaknya berjanji kepada Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat jumpa pers di Merak secepatnya bisa diketahui penyebab kecelakaan tersebut.

Semua kapal asing masuk ke Indonesia diperbolehkan, karena negara Indonesia masuk negara kepulauan. “Meskipun kapal asing melintasi Perairan Indonesia, mereka harus tetap lapor ke STC di Pelabuhan Merak,” katanya. Tatang mengatakan, setelah kedua nahkoda tersebut dinyatakan sehat dipastikan akan dilakukan pemeriksaan. Sebab pemeriksaan harus benar-benar dilakukan terhadap dua nahkoda dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.

Advertisement

Sebetulnya, penyelidikan kecelakaan itu bukan untuk mencari yang salah, namun mengevaluasi apakah ada kelemahan sistem sampai kapal tabrakan. Jika diketahui penyebab tabrakan itu, ujar dia, kemungkinan akan dijadikan perbaikan agar tidak terulang kembali. Ia mengaatakan bahwa kejadian tabrakan kapal di Perairan Selat Sunda ini adalah kali pertama. “Kami akan mengumpulkan data-data dan rekaman lalu lintas kapal juga informasi dari nahkoda kedua kapal yang saat ini sudah diamankan untuk dimintai keterangan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif