Tokoh
Kamis, 27 September 2012 - 19:45 WIB

David Sugiyarto, Chef Hotel yang Hobi Travelling

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - David Sugiyarto (Espos/Hijriyah Al Wakidah)

David Sugiyarto (Espos/Hijriyah Al Wakidah)

Pria asli Surabaya ini memang sejak kecil sudah dibiasakan dengan kegiatan masak memasak. Profesi orang tuanya yang tak lain adalah pengusaha warung makan, telah mengantarkannya menjadi seorang chef andal, terutama diusianya yang masih terbilang muda, 28 tahun.

Advertisement

Namanya David Sugiyarto. Baru lima hari terakhir ini menjadi Executive Chef di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH). Tapi, dia sudah lima tahun bergabung dengan Sahid Hotel Group. Perjalanan karir dari tukang masak hingga menjadi executive chef telah dia jalani mulai dari Sahid Jaya Manado, Sahid Montana Malang, Sahid Hotel Lippo Cikarang, Sahid Jaya Makassar dan Lampung. Dengan berpindah-pindah tempat, diapun punya banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.

“Di setiap hotel, saya bisa mendapatkan banyak pengalaman, karena saya bisa belajar karakter masing-masing kelas hotel terutama untuk sektor food and baverage (FnB),” kata David, saat ditemui wartawan, di KSPH Solo, Kamis (27/9/2012).

Dari pengalaman-pengalaman itu, dia mencoba meramu dan mengkombinasikan masing-masing karakter menjadi inovasi menu baru. “Mudah-mudahan, dari pengalaman saya di Makassar, Manado, Lampung bisa saya terapkan di Solo, dengan inovasi menu yang mengadopsi selera dari berbagai daerah itu, dan kemudian dipadukan dengan selera pasar Solo.”

Advertisement

David bercerita, kemampuannya menjadi seorang ahli masak memang diawali dari kebiasaannya membantu orang tua menjalankan bisnis warung makan. Kebiasaannya itu pun lama-lama menjadi hobi dan akhirnya dia tekuni dengan mengambil kuliah di Surabaya Hotel School (SHS). “Baru enam bulan kuliah di SHS saya sudah dapat kesempatan training di Sahid Manado.”

Pekerjaan sebagai tukang masak atau chef pun terus dia lakoni sampai saat ini. Pekerjaan telah menjadi hobi di kehidupannya. Selain, dia juga punya hobi lain yaitu travelling dan olahraga futsal. Lantas, lima tahun berkarir, menu apa saja yang sudah dia kuasai? David mengatakan, ragam menu western, chinesse, japanesse, Indonesia dan menu-menu korea pernah ia pelajari. “Tapi, untuk menu japanesse dan korea paling baru menguasai 30%.”

Saat ini, dia bukan lagi tukang masak biasa. Dia telah menjadi executive chef yang juga harus bisa menjadi pemimpin bagi chef yang lain. Tidak mudah karena setiap orang atau setiap chef punya karakter masing-masing dan punya kualitas individual yang berbeda.

Advertisement

“Memang umur menjadi salah satu kendala. Tapi, prinsip saya adalah bekerja harus profesional, sesuai jobdesk dan SOP serta menerapkan attitude yang baik.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif