Soloraya
Selasa, 25 September 2012 - 09:19 WIB

Persediaan Air Waduk Cengklik Mulai Menipis

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wadik Cengklik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Wadik Cengklik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Persediaan air di Waduk Cengklik tersisa 1.721.000 meter kubik. Diharapkan petani tidak menambah tanaman baru.

Advertisement

“Air waduk yang masih bisa dimanfaatkan oleh petani hanya 721.000 meter kubik. Sedangkan 1 juta meter kubik merupakan batas minimal air waduk yang harus ada. Mengenai pembagian atau penyaluran air waduk, kami bekerja sama dengan GP3A,” ungkap Koperbal PSDA wilayah Gandul, Riyadi, saat ditemui Solopos.com, Senin (24/9/2012), di kantornya.

Sementara itu, menurut Samidi mengungkapkan petani diharap tidak lagi menambah tanaman baru karena air kemungkinan tidak akan mencukupi kebutuhan semua petani. Selain itu, penambahan tanaman baru melanggar SK Bupati Boyolali mengenai pola tanam dan tata tanam 2011-2012.

Menurut Samidi, air sebanyak 221.000 meter kubik akan dialirkan ke Jeron, Nogosari. Pengaliran air dimulai Senin pukul 15.00 WIB dengan jarak tempuh 15 km. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuan kurang lebih 21 jam. Samidi juga menjelaskan air tersebut akan dialirkan selama tiga hari.

Advertisement

“Diperkirakan setelah dialirkan ke Jeron, masih tersisa 1,5 juta meter kubik air. Sebanyak 500.000 meter kubik air nantinya akan dibagi untuk petani dari Sobokerto sampai Potronayan. Jika nanti kurang, petani bisa mengambil dari sekunder masing-masing bendung,” ungkap Samidi.

Lebih lanjut Samidi mengungkapkan sulit untuk menentukan sampai kapan air waduk akan mencukupi pengairan sawah petani. Menurut dia, persediaan air dipengaruhi angin, panas dan peresapan.  Namun menurut Samidi, dalam rapat Bakorwil Badan Meteorologi dan Geofisika Surakarta, hujan diperkirakan akan turun pada akhir September atau awal Oktober. Jadi sebelum air waduk habis, hujan sudah turun sehingga petani tidak perlu khawatir. Tapi kalau sampai waktu yang diperkirakan hujan belum turun, petani dihimbau untuk memanfaatkan sumur pantek.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif