SOLO—Kirab Tumpeng yang digelar di Purwodiningrat, Jebres, Solo, Minggu (23/9/2012), menarik perhatian banyaj orang.
Salah seorang penonton Sri Wahyuningsih, 35, mengakui kirab tumpeng pada tahun ini terasa lebih istimewa dibandingkan tahun sebelumnya. “Kirab tahun ini terasa lebih spesial. Kalau tahun lalu yang datang hanya warga, sedangkan tahun ini acara dibuka oleh Wawali. Peserta karnaval tahun ini juga lebih banyak dan acaranya lebih terkonsep,” terangnya.
Dikisahkan, Kirab Tumpeng Purwodiningrat ini pertama kali diadakan oleh KRMA Purwodiningrat, seorang Pengageng di kantor pemerintahan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di zaman pemerintahan Paku Bowono X, KRMA Purwodiningratan memiliki pengaruh yang besar, digdaya dan anuraga.
Meskipun memiliki tugas yang berat dari keraton, namun dirinya senantiasa memperhatikan kawula alit yang ada di sekitarnya. Salah satunya melalui kirab tumpeng yang rutin diselenggarakannya setiap tahun. Kirab ini memiliki tujuan agar kawula alit senantiasa ingat kepada Tuhan, sehingga mereka mendapatkan pertolongan dan terhindari dari bencana. Pada zaman dahulu, esensi kirab ini adalah mewujudkan masyarakat yang rahayu tentrem wibowo mukti gemah ripah loh jinawi.
Melalui kirab ini muda-mudi di Kelurahan Purwodiningrat diharapkan bisa mengingat sejarah kampungnya di masa lampau. Para pemuda juga diimbau untuk melestarikan tradisi kirab tumpeng yang telah dirintis oleh pendahulunya.