Saling tuding dan sikut-sikutan semakin nampak jelas diberitakan oleh media.
Dua pasang calon yang bersaing adalah pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Dan Siapa pemenang dari Pilgub Putaran II ini? Hingga pukul 13.00 WIB, pencoblosan telah ditutup.
Penghitungan cepat di Stasiun Metro TV, pukul 13.25 WIB, perolehan suara Foje 50,20% unggul tipis dengan perolehan suara Jokowi yang 49,74%.
Lantas, siapakah yang lebih banyak menarik simpati masyarakat Jakarta? Berikut ini beberapa catatan Solopos.com pascapilgub putaran I hingga menjelang pencoblosan putaran II.
Lantas, siapakah yang lebih banyak menarik simpati masyarakat Jakarta? Berikut ini beberapa catatan Solopos.com pascapilgub putaran I hingga menjelang pencoblosan putaran II.
Yang Kaya Kotak-kotak, Yang Miskin Berkumis
Temuan Lembaga Survei Indonesia mengungkapkan bahwa pemilih Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok), dibanding Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara), cenderung lebih kuat di kelas menengah, lebih baik pendidikannya dan lebih kaya.
Pemilih Jokowi juga cenderung lebih kuat di kaum laki-laki dan berusia lebih muda.
Nara Dapat Kritik karena Ucapannya
Ucapan kontroversial Cawagub DKI Jakarta Nachrowi Ramli perihal orang Betawi yang tidak pilih calon Betawi untuk keluar dari Betawi, mengundang perhatian budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Menurut Ridwan, ucapan tersebut tidak sepatutnya diucapkan di depan umum. Menurut dia, bila hal itu terkait dengan candaan maka hal itu seharusnya bersifat privat sesuai dengan adat Betawi.
Ridwan mengimbau agar semua cagub dan cawagub tidak asal mengeluarkan pernyataan yang tidak mendasar yang bisa berakibat pada potensi polemik dan konflik.
Keadaan Memanas, Glodok Dijaga Tentara
Petugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamankan kawasan obyek vital Pecinan Glodok, Jakarta Barat, menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang akan berlangsung pada Kamis (20/9).
“Unsur TNI dilibatkan penjagaan pada obyek vital termasuk Pecinan Glodok menjelang pemilihan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Rabu.
Rikwanto mengatakan TNI mengerahkan 2.200 personel, guna mengamankan obyek vital, serta mengantisipasi berbagai ancaman bersifat kesukuan dan agama menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta.