News
Kamis, 20 September 2012 - 17:02 WIB

Diduga Stres, Warga Kadipiro Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berada di lokasi gantung diri di Kadipiro, Banjarsari, Solo, Kamis (20/9/2012). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Polisi berada di lokasi gantung diri di Kadipiro, Banjarsari, Solo, Kamis (20/9/2012). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Diduga karena stres, Sri Suryani, 45, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah kakaknya di Sumpingan RT 001/RW 001, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Kamis (20/9/2012).

Advertisement

Informasi yang dihimpun di lokasi, korban kali pertama diketahui telah tewas menggantung oleh keponakannya, Trisna, 22, ketika hendak mengunjungi korban. Trisna menyampaikan, korban merupakan adik dari bapaknya, Sutrisno, 50. Korban hingga akhir hayat belum pernah menikah. Ia sudah lebih dari 10 tahun tinggal di rumah orangtuanya bertugas mengurus kedua adik Trisna yang masih SMP. Sementara Trisna tinggal bersama suaminya di Cemani.

Diceritakannya, semula ia berniat ingin mengunjungi korban. Pasalnya, malam sebelumnya korban menelpon dirinya mengeluhkan sesak nafas. Kali pertama tiba di rumah orangtuanya itu ia langsung membuka pintu ruang samping karena pintu sedikit terbuka. Ketika membuka pintu lebih lebar ia kaget melihat bibinya itu sudah tergantung dengan kondisi leher  terlilit  tali dadung  menghadap ke timur. Di bawah korban terdapat kursi kayu.

“Sebelumnya dia pernah mencoba gantung diri setidaknya tiga kali, tapi selalu ketahuan. Yang saya tahu dia seperti orang bingung atau stres. Pernah ditanya orangtua saya ia bilang enggak punya masalah apa-apa,” ulas Trisna.

Advertisement

Dugaan korban nekat gantung diri karena stres diperkuat oleh pernyataan kerabat korban lain, Suharni, 46 mengungkapkan sudah lebih dari lima kali korban mengajak dirinya konsultasi ke psikiater. Meski kerap bersama dengan korban tapi ia tak tahu secara pasti ia memikirkan apa.

“Kemungkinan karena stres. Buktinya ia sering ke psikiater,” ucap Suharni.

Pihak keluarga korban tak menghendaki korban di autopsi. Keluarga berniat ingin langsung mengebumikan janazah korban.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif