Pilkada
Rabu, 19 September 2012 - 00:32 WIB

PILGUB DKI: Tiga Meter Kain Putih Buat Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha Siswa SD beserta guru SD Tirtoyoso Solo menggelar doa bersama di halaman sekolah, Selasa (18/9) untuk kemenangan Jokowi yang maju dalam Pilkada DKI putaran ke-2 pada 20 September mendatang. SD tersebut merupakan sekolah Cagub DKI yang juga Walikota Solo Joko Widodo masa kecil, para guru dan siswa sekolah berharap Jokowi dapat terpilih sebagai Gubernur DKI.

JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha
Siswa SD beserta guru SD Tirtoyoso Solo menggelar doa bersama di halaman sekolah, Selasa (18/9) untuk kemenangan Jokowi yang maju dalam Pilkada DKI putaran ke-2 pada 20 September mendatang. SD tersebut merupakan sekolah Cagub DKI yang juga Walikota Solo Joko Widodo masa kecil, para guru dan siswa sekolah berharap Jokowi dapat terpilih sebagai Gubernur DKI.

JAKARTA– Tiga meter kain putih disiapkan Greget Pemuda Solo (GPS) dan Facebookers Community for Jokowi (FCF) sebagai sarana pembubuhan cap jempol masyarakat Solo dalam rangka mendukung langkah Jokowi. Hal tersebut diungkapkan humas GPS, Lilis Maryati, dalam jumpa pers Galang Doa Untuk Jokowi for DKI 1, di Joglo Sriwedari, Selasa (18/9/2012).

Advertisement

Menurutnya, kain tersebut nantinya akan dibentangkan selama dua hari yakni Rabu (19/9) dan Kamis (20/9) selama berlangsung acara Galang Doa Untuk Jokowi for DKI 1 di Plasa Sriwedari.

”Selain pembubuhan cap jempol, Rabu pukul 19.00 WIB-22.00 WIB akan digelar doa untuk mendukung Jokowi yang akan dipimpin rekan-rekan FCF. Tidak hanya warga Solo dan pemuda saja yang boleh mengikuti acara dan membubuhkan cap jempol, warga dari berbagai usia dan daerah lain juga boleh ikut,” katanya.

Ketua FCF Solo, Guntur Wahyu Nugroho mengatakan acara selama dua hari itu dilakukan sebagai pengganti acara mododareni dan doa bersama yang sebelumnya direncanakan akan digelar di Balaikota Solo. ”Kami mengalihkan acara ke Plasa Sriwedari dengan pertimbangan fasilitas negara tidak boleh digunakan untuk kegiatan kampanye,” terangnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif