Pilkada
Rabu, 19 September 2012 - 20:04 WIB

PILGUB DKI: BIN Yakin Tak Ada Kerawanan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang ibu korban kebakaranm perkampungan di Tambora, Jakarta Barat menunjukkan surat undangan pemungutan suara di pondok daruratnya, Rabu (19/9/2012). Jumlah pemilih pada Pilkada putaran kedua menjadi sebanyak 6.996.951 orang sementara pada putaran pertama 11 Juli lalu jumlah pemilih sebanyak 6.962.348 orang. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Seorang ibu korban kebakaranm perkampungan di Tambora, Jakarta Barat menunjukkan surat undangan pemungutan suara di pondok daruratnya, Rabu (19/9/2012). Jumlah pemilih pada Pilkada putaran kedua menjadi sebanyak 6.996.951 orang sementara pada putaran pertama 11 Juli lalu jumlah pemilih sebanyak 6.962.348 orang. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) meyakini dan menjamin pelaksanaan Pilkada DKI pada 20 September, besok aman dan berlangsung damai.
Advertisement

Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengatakan mengatakan semua pihak telah berupaya dan berjanji akan melaksanakan pemilu kepala daerah DKI Jakarta ini dengan damai. “Sampai saat ini kita melihat bahwa besok akan berjalan dengan aman,” ujarnya.

Marciano mengatakan, warga Jakarta punya tingkat kedewasaan yang lebih baik sehingga tidak mudah tersulut dan diprovokasi. Masyarakat Jakarta juga jauh lebih siap secara mental mengenai hasil Pilkada. “Warga Jakarta sudah sangat lebih baik, sehingga kejadian-kejadian yang ada di daerah diharapkan tidak terjadi di Jakarta,” ujarnya.

Menkopolhukam Djoko Suyanto mengatakan aparat keamanan sudah mempersiapkan pengamanan pelaksanaan Pilkada besok secara optimal. Namun, kata Djoko, partisipasi masyarakat tetap diperlukan dan diminta tidak terprovokasi ajakan kerusuhan agar pilkada benar-benar aman.

Advertisement

“Yang penting jangan dibebankan kepada aparat keamanan saja, tetapi juga masyarakat harus memiliki ketahanan sendiri untuk tidak terprovokasi dan untuk tidak mau diajak, misalnya jangan mau memilih, atau melakukan kekerasan. Sebab kalau itu bisa dilaksanakan dengan bebas rahasia maka proses demokrasi itu bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya.

Djoko juga meminta tim sukses masing-masing kandidat untuk menenangkan dan menjaga pendukungnya agar bisa menerima hasil akhir pilkada dan tidak melakukan aksi kekerasan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif