Soloraya
Senin, 17 September 2012 - 15:11 WIB

ARSIP AMBURADUL: Bupati Wonogiri Usulkan Gedung Baru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arsip yang tidak tertampung di gudang arsip. (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

Arsip yang tidak tertampung di gudang arsip. (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, menyebut arsip Dinas Pendidikan kabupaten setempat awut-awutan. Arsip tersebar di banyak tempat, termasuk ditumpuk di lantai lobi kantor dan di pojok ruangan.

Advertisement

Saat menyambangi kantor Dinas Pendidikan Wonogiri dalam rangka pembinaan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Senin (17/9/2012), bupati menanyakan mengapa banyak arsip menumpuk. Dia lantas meminta dinas terkait memikirkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Semestinya harus ada manajemen arsip yang baik agar tidak menumpuk begitu,” ungkap Danar, kepada wartawan.

Danar menyadari kondisi arsip yang awut-awutan itu dipicu keterbatasan fasilitas penyimpanan arsip. Jumlah arsip yang masuk tidak sebanding dengan ketersediaan ruangan.

Advertisement

Pantauan di lokasi setempat, tumpukan arsip memang terlihat di hampir semua ruangan. Ketinggian tumpukan arsip mencapai setinggi orang dewasa dan memakan tempat lebih dari empat meter persegi (m2).

Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Siswanto, mengaku kewalahan menangani arsip. Ruang arsip yang dimiliki dinas tersebut kini over load sehingga banyak arsip terpaksa diletakkan di luar ruangan. Dia memberi gambaran, tumpukan arsip di salah satu ruangan adalah arsip-arsip tahun 2010 yang tidak lagi bisa masuk ruang arsip. Padahal arsip adalah dokumen penting yang usianya harus dipertahankan paling tidak 20 tahun.

Terkait kondisi tersebut, Siswanto mengatakan berencana mengusulkan anggaran untuk membangun ruang arsip pada 2013. Ruangan yang dikhususkan untuk menyimpan arsip Dinas Pendidikan tersebut berukuran 9 meter x 15 meter.
Selain ruang arsip, dia menambahkan, Dinas Pendidikan Wonogiri juga bakal mengusulkan pembangunan gedung dua lantai untuk mendukung aktivitas kedinasan. Sayangnya, Siswanto belum membeberkan berapa rencana usulan anggaran yang dibutuhkan untuk keperluan pembangunan tersebut.

Advertisement

Pada bagian lain, agenda pembinaan SKPD tersebut digunakan Danar untuk sekaligus mengecek kendala yang dialami Dinas Pendidikan Wonogiri terkait penyerapan anggaran yang masih minim. Dalam penjelasannya, Siswanto mengatakan minimnya penyerapan APBD lebih karena adanya perubahan sistem lelang. Menurutnya, kendala tersebut membuat sejumlah pekerjaan tertunda sehingga penyerapan APBN kecil.

Sementara itu, kendati mengakui terlambat, Bupati Danar meyakini Dinas Pendidikan tidak akan sampai kena pinalti harus mengembalikan uang ke kas negara gara-gara minimnya penyerapan anggaran. Bupati pun terus mendorong dinas tersebut untuk melakukan akselerasi agar dapat menyelesaikan program tahun anggaran tepat waktu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif