Pilkada
Minggu, 16 September 2012 - 21:20 WIB

DEBAT CAGUB DKI: Nara VS Ahok Tak Kalah Seru

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi-Foke

Jokowi-Foke

SOLO–Debat final calon Gubernur DKI Jakarta dengan penyelenggara KPU DKI Jakarta, disiarkan Metro TV, Minggu (16/9/2012) malam memanas saat memasuki sesi tanya jawab pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Host debat yakni Najwa Shihab dan Suryopratomo.

Advertisement

Saat sesi tanya jawab semakin memanas saat sesi ini memberikan kesempatan kepada Cawagub masing-masing pasangan. Yakni Nara dan Ahok.  Menbuka pertanyaan Nara menyapa Ahok dengan berbicara gaya Tionghoa. “Haiyayaaa Ahok, mata kita sama sipitnya. Ini saya mau tanya kok kamu pindah-pindah terus [pindah parpol], nanti bisa disebut pengkhianat,” tanya Nara.

Menjawab pertanyaan tersebut Ahok menjawab diplomatis. “Pertanyaan itu sudah saya jawab saat acara Mata Najwa Metro TV, harusnya sudah tahu. Berpindah itu tidak masalah selama tidak ada perubaha sistemn. Kalau kepindahan itu untuk menjadi lebih baik kenapa tidak? Bisa disebut pahlawan itu,” kata Ahok.

Jawaban Ahok ini mendapat tepuk tangan riuh dari pendukungnya.

Advertisement

Sementara giliran Ahok memberi pertanyaan ke Nara, soal realisasi program-program jawaban Nara tak jauh berbeda dengan sesi-sesi sebelumnya.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com, debat memasuki segmen tanya jawab masing-masing kanditat. Diawali dengan pertanyaan dari Foke. “Pada saat Anda terpilih menjadi Walikota Solo. Anda mengatakan kepentingan warga Solo menjadi kepentingan utama Anda. Terus pada saat ketemu di Mapolda Anda mengatakan kepentingan Jakarta yang paling utama. Yang ingin saya tanyakan, konflik batin apa yang Anda rasakan,” tanya Jokowi

Jokowi pun menjawab hal tersebut merupakan masalah aturan. “Kalau UU tak memperbolehkan ya saya enggak akan maju. Jadi kalau UU memperbolehkan  ya enggak masalah. Masak saya harus di Solo terus seumur hidup, karier kan harus meningkat,” ujar Jokowi.

Advertisement

Foke terus mencecar jawaban Jokowi dan menyebutkan jawaban Jokowi tak menjawab pertanyaan Foke. “Saya bertanya bukan masalah UU tapi konflik batin. Jadi pertanyaan saya tak terjawab, biar pemirsa yang menilai,” komen Foke.

Giliran Jokowi memberi pertanyaan ke Foke. “Pernyataan saya yang beretorika itu saya atau Pak Fauzi. Itu MRT itu dimulai saja belum, koridor busway juga enggak ditambah, jadi siapa yang beretorika,”  tanya Jokowi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif