Pilkada
Jumat, 14 September 2012 - 21:03 WIB

Debat Cagub DKI: Foke Tak Menang Putaran I, Jokowi "Tohok" Foke

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi-Foke

Jokowi-Foke

JAKARTA–KPU Jakarta mengelar debat kandidat calon gubernur untuk pemilihan putaran kedua. Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) tampil menyerang pasangan Fauzi Bowo-Nacrowi Ramli (Foke-Nara).

Advertisement

Debat kandidat yang dilakukan di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/9)  malam dihadiri dua pasangan yang berlaga pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Masing-masing pasangan diberikan waktu 5 menit untuk mempresentasikan visi-misinya.

Pada sesi yang membahas soal ekonomi, kesejahteraan rakyat dan pendidikan pasangan Jokowi-Ahok menyindir pasangan Foke-Nara. Jokowi menyentil Foke sebenarnya bisa menang pada putaran pertama apabila memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang baik.

“Saya di Solo periode pertama menang 37%. Pada periode kedua menang lebih dari 90%, karena menerapkan kartu pintar dan kartu sehat. Kalau Pak Foke seperti ini mungkin sudah menang pada putaran pertama,” ujarnya disambut gelak tawa audiens.

Advertisement

Jokowi juga mengkritik pengembangan pasar atau pusat perbelanjaan cenderung berpihak kepada kepentingan kaum pemodal. Hal itu, sambungnya, terbukti dari banyaknya pembangunan mal yang tidak memberikan tempat pada usaha kecil dan produktif.

“Lihat saja pengembangan pasar tradisional tertinggal. Terlihat kumuh, becek, kotor dan tidak enak lainnya. Berbeda dengan pembangunan mall. Tapi, itu juga tidak berpihak kepada pelaku usaha kecil,” paparnya.

Mendapat kritik dari Jokowi, Foke tidak tinggal diam. Dia membantah tidak memberikan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang baik bagi warga Jakarta. “Pendidikan gratis sudah sembilan tahun. Indeks pembangunan. Usia harapan hidup tertinggi di Indonesia. Jadi tidak benar itu,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, Foke membantah keberadaan pasar tradisional di Jakarta kumuh dan kotor. “Mungkin kalau Anda lebih banyak keliling di Jakarta akan melihat masih ada pasar tradisional yang bersih dan bagus,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif