Soloraya
Kamis, 13 September 2012 - 15:35 WIB

Akibat Kemarau, Ikan Mati di Karamba WGM Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani)

WONOGIRI-—Musim kemarau berkepanjangan membuat persentase ikan yang mati di karamba Waduk Gajah Mungkur (WGM) meningkat tajam. Petani karamba mencatat jumlah ikan mati naik hingga dua kali lipat.

Advertisement

Ketua Umum Masyarakat Gajah Mungkur (MGM), Bondan Sejiwan Boma Aji, mengatakan jumlah ikan mati terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Jika sebelumnya setiap hari jumlah ikan mati hanya 5 kilogram (kg), belakangan Bondan kerap mendapati ikan di karambanya mati 10-15 kg per hari.

Menurutnya, ikan menjadi mudah mati karena air waduk surut sehingga mempengaruhi kandungan oksigen di dalam air.

“Kadar oksigen berkurang banyak, ikan-ikan banyak yang mati. Persentase ikan mati itu bisa lebih dari 100%. Biasanya yang mati 5 kg, sekarang jadi 10-15 kg,” papar Bondan, kepada Solopos.com, Kamis (13/9/2012).

Advertisement

Tak hanya persoalan ikan mati, menurutnya, permasalahan yang dialami petani karama diperparah dengan harga
benih ikan dan pakan yang menjulang. Harga bibit ikan yang semula Rp14.000/kilogram (kg), memasuki akhir Agustus naik menjadi Rp17.000/kg atau naik lebih dari 20%. Sedangkan harga pakan naik Rp25.000/30 kg atau naik 12,5% dari harga semula Rp200.000/30 kg.

Menurutnya, harga pakan kali ini bahkan melebihi harga menjelang Lebaran saat permintaan ikan tinggi. Saat ini, dia menambahkan, harga jual ikan merosot tajam dibandingkan saat Lebaran. Jika pada momentum Lebaran petani bisa menjual hingga Rp16.000-Rp16.500/kg kini harga jual ikan dari petani ke pengepul hanya Rp15.250/kg.

“Biaya produksi sangat tinggi tidak sebanding dengan harga ikan yang bisa diserap pasar. Banyak petani yang akhirnya memilih mengosongkan karamba karena tidak mau spekulasi membeli bibit banyak,” sambungnya.

Advertisement

Persoalan harga bibit yang tinggi ini dibawa tiga orang petani setempat ke hadapan wakil rakyat, Kamis. Petani karamba Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Jumino dan dua rekannya, membawa serta proposal bantuan benih ikan dan peralatan di karamba dengan total bantuan senilai Rp21 juta.

Ketua Komisi B DPRD Wonogiri, Sugiyarto, menjelaskan petani karamba tersebut menyampaikan kondisi sulit yang mereka alami lantaran didera banyak masalah, terutama menyangkut harga bibit ikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif