Pilkada
Rabu, 12 September 2012 - 14:40 WIB

PILKADA DKI: Marzuki Alie Ingatkan Pasangan Jokowi-Ahok Agar Tak Berfokus Pada Pencitraan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPR Marzuki Alie dan Walikota Solo Joko Widodo dalam sebuah acara resmi di Solo beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ketua DPR Marzuki Alie dan Walikota Solo Joko Widodo dalam sebuah acara resmi di Solo beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

JAKARTA – Ketua DPR Marzuki Alie meminta agar calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok), untuk tidak selalu menonjolkan pencitraan dalam memenangkan Pilkada DKI. Ia meminta agar semua pencitraan itu dapat dibuktikan dengan fakta.
Advertisement

“Jokowi-Ahok jangan hanya selalu mengandalkan pencitraan tetapi mereka juga harus dapat membuktikannya dengan fakta-fakta, agar masyarakat mendapatkan kejelasan akan informasi tersebut,” tegas Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12//20129). Pernyataan Marzuki itu berkaitan dengan beberapa contoh pencitraan yang dilakukan Jokowi-Ahok. Pertama, Jokowi dinobatkan sebagai walikota terbaik versi Mayor Foundation. Menurut Marzuki hal itu dimanfaatkan untuk pencitraan diri Jokowi padahal pengumuman pemenang yang berdasarkan polling via internet belum diumumkan.

Sementara, Ahok pernah dikatakan mendapatkan Hatta Award, tetapi dia juga diduga adalah bupati yang korup. Beberapa kasus sempat diduga melibatkannya seperti kasus perambahan hutan lindung, proyek fiktif, KKN dan proyek-proyek APBD. “Jadi jangan sampai warga simpang siur terhadap info tersebut. Mereka (Jokowi-Ahok) harus meluruskannya,” tegasnya.

Lanjut Marzuki, warga Jakarta jangan hanya diberi pencitraan saja. Tetapi harus dengan bukti-bukti. “Rakyat jangan dibohongi dengan pencitraan. Tetapi disajikan dengan fakta kinerja dan latar belakang masing-masing kandidat. Agar masyarakat bisa membandingkan. Fauzi -Nachrowi sudah sangat terbuka,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan, Pilkada DKI harus berkualitas karena masyarakat memilih pemimpinnya berdasarkan kualitas. “Kita ingin pilkada tidak ada fitnah, rakyat disajikan fakta atas kinerja masing-masing, itulah demokrasi yang benar. Rakyat jangan dibohongi dengan info yang tidak benar atau pencitraan dengan pembohongan,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif