Soloraya
Rabu, 12 September 2012 - 15:03 WIB

INVESTASI: Pabrik Semen di Wonogiri Butuh Rp7 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi semen (JIBI/Solopos/Dok)

ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

WONOGIRI-—Rencana invetasi PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang menggandeng produsen semen asal India, PT Ultra Tech Cement, untuk membangun pabrik semen berlanjut. Rabu (12/9/2012), perusahaan itu melakukan presentasi kemajuan eksplorasi batu gamping dihadapan bupati dan dinas terkait.

Advertisement

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, mengatakan pembangunan pabrik semen yang belum dipastikan lokasinya itu bakal makan dana sekitar Rp7 triliun. Pabrik direncanakan mulai berproduksi 2015.

“Pertemuan tadi hanya penyampaikan kemajuan hasil eksplorasi. Intinya mereka memastikan potensi batu gamping Wonogiri sangat besar dan mencukupi. Bahkan untuk produksi 100 tahun enggak akan habis,” jelas bupati, saat ditemui wartawan seusai mengikuti pertemuan di Ruang Data Sekda Pemkab Wonogiri, Rabu.

Danar menjelaskan semula pemkab memberikan izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi di areal seluas 10.000 hektare di Giriwoyo, Giritontro, Paranggupito, Pracimantoro, dan Eromoko. Namun, dari penjelasan investor, pabrik semen tersebut hanya akan menggunakan sekitar 500 hektare untuk operasi produksi. Lokasi pengambilan batu gamping masih dalam kajian. Lokasi itu yang akan menentukan di mana pabrik semen dibangun.

Advertisement

Lebih jauh, disinggung mengenai lokasi pelabuhan untuk kemudahan bongkar muat pabrik semen tersebut bupati memastikan lokasi pelabuhan juga masih dalam kajian. Wonogiri sendiri mengusulkan sejumlah titik, salah satunya Pantai Waru.

“Mereka masih mempertimbangkan akan mengambil lokasi di Kabupaten Wonogiri, Pacitan, atau Gunung Kidul,” ujar dia.

Kendati belum pasti, bupati menegaskan keberadaan pabrik di Wonogiri saja telah memberi keuntungan luar biasa terhadap perekonomian daerah. Menurutnya, pabrik semen tersebut membutuhkan tenaga langsung sedikitnya 2.000 orang. Di samping itu, masih ada ribuan orang tenaga yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas pendukung produksi.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno, yang juga mengikuti pertemuan tersebut menyatakan dukungan atas masuknya investasi pabrik semen dan pelabuhan. Namun, dia mengingatkan pihak terkait untuk menetapkan rencana pekerjaan yang gamblang agar pihaknya bisa memberikan dukungan secara penuh. Hal itu terkait dengan penganggaran dana pendukung misalnya untuk mempersiapkan infrastruktur jalan.

Sejauh ini jumlah perusahaan yang melakukan investasi di Wonogiri terus bertambah. Selain perusahaan yang bergerak di tambang emas mulai banyak perusahaan yang menggarap potensi lain, salah satunya batu gamping.
Berdasarkan data Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) ada 12 perusahaan yang menggarap pertambangan di Wonogiri. Dua di antaranya perusahaan sama yang mengantongi sekaligus IUP eksplorasi dan IUP Operasi produksi, yaitu CV Putra Kahyangan Tirtomoyo. PT Ultra Tech adalah satu-satunya perusahaan besar yang menggarap batu gamping.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif