Soloraya
Senin, 10 September 2012 - 12:49 WIB

PUNGUTAN BEASISWA UT: Penarikan Uang Rp500.000 Dihentikan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI–Penarikan uang Rp500.000 dari penerima beasiswa Universitas Terbuka (UT) di Wonogiri akhirnya disetop. Pihak Dinas Pendidikan setempat memberi penegasan itu Senin (10/9/2012) seusai berdialog dengan sejumlah penerima beasiswa di kantor Disdik Wonogiri.

Dari dialog itu terungkap penarikan uang dilakukan ketua kelompok belajar (pokjar) untuk dihimpun dan diberikan kepada guru yang tidak menerima beasiswa. Di Wonogiri, sebanyak 1.592 orang, dari 1.800-an guru, menerima beasiswa senilai Rp3,5 juta/orang tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) TK SD Dinas Pendidikan Wonogiri, Sri Mulyati, mengatakan dinas memutuskan menghentikan penarikan uang Rp500.000 karena rentan membawa masalah, terutama masalah hukum. Dengan tegas, Mulyati meminta semua pokjar menghentikan pengembalian uang yang telah berjalan di sejumlah wilayah.

Dia juga mengatakan penarikan uang yang sebenarnya ditujukan untuk aksi solidaritas itu telah membuat pengeloa UT gerah.

“Beasiswa ini sifatnya seperti beasiswa untuk siswa miskin. Jadi yang berhak adalah nama yang menerimanya. Yang tidak ya tidak. Jadi mari kita hilangkan saja (pengembalian uang beasiswa). Pihak UT juga gerah dengan kabar ini,” ungkap Mulyati, di hadapan sejumlah guru yang hadir dalam dialog tersebut.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Siswanto, yang juga hadir dalam kesempatan itu pun menyampaikan hal senada. Dia mengakui niatan ketua-ketua pokjar untuk berbagi rezeki dengan kawan lain adalah baik. Namun, jika dilakukan dengan cara yang tidak benar bisa membawa masalah. Apalagi, dia menambahkan, sejauh ini belum ada petunjuk teknis (Juknis) dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) yang bisa dijadikan acuan untuk menjalankan aksi solidaritas itu.

Siswanto berharap masing-masing pokjar bisa menyesuaikan diri dengan ketentuan yang telah diambil pada Senin itu. Jika memang ada guru penerima beasiswa yang masih berniat berbagi, dia meminta dilakukan atas nama pribadi bukan dengan sistem pengumpulan.

Sementara itu sejumlah pokjar yang hadir saat itu mengiyakan untuk menghentikan aktivitas penarikan uang beasiswa Rp500.000. Ketua Pokjar Eromoko, Sukiyo, mengaku siap menghentikan pengumpulan uang. Sejauh ini, dia mengatakan uang pengembalian beasiswa Rp500.000 telah disetorkan ke bendahara pokjar. Namun jika menurut regulasi dilarang, pihaknya siap mengembalikan.

Advertisement

“Di pokjar saya 44 orang semuanya menerima beasiswa. Saat ini uang masih di bendahara. Kalau memang aturannya tidak boleh, kami siap mengembalikan,” ujar dia.

Di sisi lain, masih ada pokjar yang mengambil pertimbangan lain. Ketua Pokjar Selogiri, Sunarto, menjelaskan di kelompoknya hanya ada 15 orang yang menerima beasiswa dari total 42 orang. Untuk itu, dia mengaku masih akan berembug dengan anggota pokjar agar tetap bisa membantu rekan sesama mahasiswa UT yang tidak mendapat beasiswa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif