SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Menginjak usia lebih dari tiga dasa warsa, Ramayana Ballet Purawisata berencana untuk go international. Sebanyak 13.160 malam selama 36 tahun, pentas kolosal yang telah menyedot perhatian jutaan orang ini tak pernah absen dari panggung.
Ramayana Ballet Purawisata yang merupakan group Ramayana generasi ketiga setelah Ramayana Prambanan dan Ramayana Sompilan (Ramayana Sompilan berhenti pentas pada 1974) sedianya berulang tahun yang ke-36 pada 10 Agustus lalu namun perayaan akbarnya baru dilaksanakan besok, Senin (10/9).
Peringatan kelahiran grup sendratari yang lahir pada 10 Agustus 1976 itu rencananya bakal dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparinkraf) Mari Elka Pangestu dan sejumlah wakil menteri terkait. Sedikitnya 400 orang bakal menyaksikan pentas kolosal Ramayana Ballet di taman hiburan Purawisata.
Perayaan ulang tahun itu bakal menjadi momentum manajemen Purawisata untuk memantapkan penampilan Ramayana Ballet. Direktur Utama Purawisata Ulla Nuchrawati dalam jumpa pers Sabtu (8/9) malam menyatakan, Ramayana Ballet Purawisata bakal melangkah untuk go international.
Untuk menuju ke sana, manajemen bakal meningkatkan kualitas pentas Ramayana Ballet mulai dari sinden, penari hingga pengrawit. Tak hanya itu, sarana dan infrastruktur akan dibenahi serta memperkuat jaringan hingga mendunia. “Untuk go international syarat-syarat itu harus dilakukan. Jaringan misalnya bisa lewat IT, media, karenanya kami harap media bekerjasama untuk mengangkat kesenian ini tingkat nasional hingga internasional,” ujar Ulla.
Saat ini permalam rata-rata pengunjung Ramayana Ballet mencapai 100 orang dan menembus satu juta orang selama setahun. Pentas berlangsung mulai pukul 20.00 WIB-21.30 WIB. Harga tiket masuk dibanderol sebesar Rp70.000 untuk pengunjung domestik dan Rp170.000 untuk turis mancanegara.(ali)