Soloraya
Minggu, 9 September 2012 - 23:10 WIB

Atap Rumah Warga Rusak, PT Angkasa Pura Diminta Meneliti

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ny Wongso Pantes, warga Dukuh Tegalan, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Sabtu (8/9/2012), memunguti genteng rumahnya yang terbang diduga akibat terkena dampak gas buang pesawat dari Bandara Adisumarmo Solo. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Ny Wongso Pantes, warga Dukuh Tegalan, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Sabtu (8/9/2012), memunguti genteng rumahnya yang terbang diduga akibat terkena dampak gas buang pesawat dari Bandara Adisumarmo Solo. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Pemerintah Desa (Pemdes) Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, meminta dilakukan penelitian empiris untuk membuktikan penyebab empasan angin yang merusak atap sejumlah rumah warga di Dukuh Tegalan bukan berasal dari gas buang pesawat terbang dari Bandara Adisumarmo Solo, yang melintas di atas wilayah itu.

Advertisement

Hal itu ditegaskan Kepala Desa Donohudan, Sutrapsilo Wibowo, menanggapi sanggahan Manajer Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura I, Tri Joko Wahyuono terkait dugaan efek gas buang pesawat sebagai penyebab munculnya hempasan angin yang mengakibatkan kerusakan atap rumah warga di Dukuh Tegalan, Desa Donohudan, Jumat (7/9/2012) lalu.

Sutrapsilo mengakui jumlah pesawat dari bandara dalam sehari rata-rata sekitar 13 pesawat hingga 14 pesawat. Namun pada kondisi tertentu, khususnya saat pesawat terbang melintas dengan jarak rendah di atas wilayah itu, memang terjadi hempasan yang cukup kuat yang berdampak terhadap wilayah itu.

“Kalau tidak ada pesawat lewat ya tidak ada kejadian apa-apa kok. Lantas kalau bukan karena hempasan dari pesawat, penyebabnya apa? Kondisi itu terjadi, khususnya pada saat pesawat landing. Ada hempasan yang sangat kuat dan itu terasa sekali saat pesawat melintas di atas wilayah kami. Dan itu terbukti saat hempasan dari gas buang pesawat itu mengenai langsung rumah-rumah warga sehingga menyebabkan kerusakan. Suaranya pun sangat keras,” terang Sutrapsilo kepada Solopos.com, Minggu (9/9/2012).

Advertisement

Jika empasan angin disebabkan karena adanya turbulensi udara sebagaimana pernyataan dari pihak PT Angkasa Pura I, menurut Sutrapsilo, tetap dibutuhkan suatu penelitian empiris untuk membuktikan kebenarannya. Sehingga pihaknya meminta PT Angkasa Pura I segera melakukan penelitian dengan melibatkan serta perangkat desa setempat.

“Ya kalau memang itu bukan diakibatkan dari efek gas buang pesawat, harus dibuktikan juga dengan penelitian yang melibatkan para ahli terkait bidang tersebut. Untuk itu kami meminta dilibatkan juga dalam proses penelitian tersebut,” tegasnya.

Diakui Sutrapsilo, permasalahan yang muncul dari efek gas buang pesawat itu bukan pada persoalan ganti rugi, namun lebih kepada dampaknya terhadap kondisi psikologis warga. Selama ini, menurut dia, warga merasa takut dan waswas setiap kali terjadi hempasan angin yang kuat akibat pesawat yang melintas dengan jarak yang rendah di atas wilayah itu.

Advertisement

“Yang namanya pesawat, aturannya kalau akan terbang, kan orang-orang atau kendaraan apapun tidak boleh ada di bawahnya. Karena dampaknya akan sangat berbahaya. Lha, kalau kondisinya seperti itu, warga yang tinggal di dekat bandara harus bagaimana?” tanyanya.

Sementara Warga Dukuh Tegalan, Ny Wongso Pantes, 80, menuntut ganti rugi atas kerusakan atap rumahnya yang diduga disebabkan efek gas buang pesawat dari Bandara Adisumarmo Solo yang melintas di atas wilayah itu. Diakuinya, dibutuhkan biaya untuk memperbaiki atap rumahnya.

“Dulu waktu kali pertama ada kejadian ini saya pernah melapor dan hanya diberi Rp50.000. Padahal untuk beli genteng-genteng yang rusak itu kan ya tidak cukup hanya Rp100.000? Apalagi rata-rata warga di sini juga bukan orang mampu,” kata Ny Wongso.

Dihubungi terpisah sebelumnya, Manajer Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura I, Tri Joko Wahyuono mengatakan jika warga keberatan dan hendak meminta ganti rugi, pihaknya mempersilakan mengajukan kepada PT Angkasa Pura I.

Advertisement
Kata Kunci : Bandara Adi Soemarmo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif