Soloraya
Rabu, 5 September 2012 - 11:27 WIB

Kentongan Jadi Simbol Ketahanan Warga...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

“Bentar-bentar, saya kan belum ngasih aba-aba…”

Advertisement

Kalimat itu terlontar dari Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), saat 2.000-an peserta apel damai di Lapangan Kottabarat membunyikan kentongannya, Rabu (5/9/2012) pagi. Peristiwa itu sontak disambut gelak tawa peserta apel.  Sementara Jokowi hanya bisa senyum-senyum sendiri.Maklum saja, peserta apel yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri tak sadar mendahului Jokowi yang didapuk pembina apel.

“Saya senang sekali, belum diaba-aba tapi sudah pukul kentongan. Berarti ada semangat untuk jaga keamanan kota ini,” ujar Jokowi kepada peserta apel.

Pagi itu, upacara bertajuk Apel Bersama Solo Damai ini memang menggunakan kentongan sebagai simbol ketahanan masyarakat. Sama halnya harapan Jokowi yang ingin masyarakat turut serta menjaga keamanan kota.  “Pandangan keamanan hanya tugas aparat kepolisian harus diubah. Masyarakat juga punya kewajiban. Bisa bikin sistem pengamanan sendiri sejauh itu dibenarkan hukum,” imbaunya.

Advertisement

Ia tak menampik situasi Solo belakangan kurang kondusif. Jokowi memandang, unsur masyarakat seperti linmas dan pemuda Karang Taruna hendaknya bisa bersinergi untuk kembali menggalakkan ronda. Ia menilai, perusuh akan berpikir seribu kali jika hendak mengacau keamanan masyarakat.

“Galakkan lagi ronda. Linmas jangan banyak duduk-duduk di kantor, Satpol PP juga. Muterlah keliling kampung,” tegasnya.

Sebelumnya, apel damai diwarnai penandatanganan ikrar kewaspadaan di masyarakat oleh elemen di Kota Solo. Ikrar yang berisi tiga poin tentang antisipasi teror ini ditandatangani Jokowi, Ketua DPRD Solo YF Sukasno, perwakilan Polresta Solo  Kompol Yuliana, Pasiops Kodim 0735 Solo Kapten Inf Agus Widodo, tokoh masyarakat Suparno dan tokoh agama Wahid.

Advertisement

Apel juga dihiasi pelepasan burung merpati sebagai simbol Solo aman dan nyaman. Mengenai tidak terlihatnya ormas Islam seperti HTI, MMI, FPI dan LUIS, Kepala Kesbangpolinmas , Suharso, menegaskan semuanya sudah diundang. Meski demikian, pihaknya tak memaksa mereka menghadiri undangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif