SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah tak layak huni (JIBI/Solopos/Dok.)
SUKOHARJO- Program peningkatan kualitas 1.758 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Bulu direncanakan berjalan mulai September. Tetapi sejauh ini dana kegiatan tersebut belum dicairkan kementerian perumahan rakyat (kemenpera).
Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukoharjo, Sarwidi, menyebutkan realisasi proyek RTLH sesuai jadwal direncanakan berlangsung September sampai Desember. Meski belum pasi, dia menyatakan pencairan dana akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Sudah mau cair, tapi waktunya belum bisa saya sebutkan. Menurut rencana program berjalan mulai September,” ungkapnya kepada Solopos.com di kantornya, Kamis (30/8/2012).
Sarwidi mengaku baru akan meminta kepastian informasi pencairan dana program peningkatan kualitas RTLH di Kecamatan Bulu ke Kemenpera. Sesuai ketentuan, kata dia, setiap unit RTLH akan mendapatkan stimulan Rp6 juta atau secara keseluruhan nilainya lebih dari Rp10,5 miliar.
“Dari sisi pekerjaan barangkali tak terlalu berat mengingat sifatnya rehab. Tapi karena jumlahnya banyak, kendalanya mungkin lebih terkait tenaga kerja,” paparnya.
Salah seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Bulu yang enggan disebut identitasnya meminta pencairan dana kegiatan peningkatan kualitas RTLH dipercepat. Pasalnya jika melihat banyaknya volume pekerjaan serta unit rumah, jangka waktu pelaksanaan sekitar empat bulan sudah mepet.
“Perbaikan ratusan unit rumah dalam satu desa tentu bukan pekerjaan mudah. Apalagi proyeknya berlaku dalam satu kecamatan dan waktunya bersamaan,. Harus dipertimbangkan juga adanya kemungkinan kesulitan bahan baku untuk keperluan kegiatan,” ujarnya ketika ditemui secara terpisah.
Dikemukakan pula, perlunya percepatan proyek rehab RTLH karena dalam periode yang sama desa-desa di Bulu harus mempersiapkan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak se Sukoharjo. Informasi yang dihimpun Solopos.com, pilkades di Bulu akan digelar di 10 dari 12 desa pada Desember mendatang.
