Pilkada
Rabu, 29 Agustus 2012 - 03:00 WIB

PILKADA JAKARTA: Akademisi: Memimpin Jakarta Lebih Sulit Dibanding Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi-Foke (Dokumentasi)

Jokowi-Foke (Dokumentasi)

JAKARTA – Dosen Antropologi Universitas Indonesia, Iwan Meulia Pirous mengatakan memimpin DKI Jakarta lebih sulit dibanding dengan mengelola Kota Solo, Jawa Tengah, karena memiliki karakteristik yang berbeda.

Advertisement

Iwan menyampaikan hal tersebut pada acara diskusi bertemakan “Budaya DKI Jakarta dan Solo” di Jakarta, Selasa.

Diskusi tersebut terkait putaran kedua Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 20 September 2012.

Iwan menuturkan DKI Jakarta dan Kota Solo memiliki karakteristik, serta budaya berbeda yang berpengaruh terhadap sistem pemerintahan.

Advertisement

Iwan mencontohkan masyarakat DKI Jakarta terdiri dari multi etnis, sedangkan Solo didominasi salah satu etnis.

“Masyarakat Jakarta kurang merasa memiliki, sehingga pemimpinnya memiliki kesulitan tersendiri,” kata Iwan.

Sedangkan, masyarakat Kota Solo didominasi etnis tertentu yang memudahkan menjalankan program kerja dan sistem pemerintahannya.

Advertisement

Iwan berharap Kepala Daerah DKI Jakarta yang terpilih antara Fauzi Bowo (Foke) maupun Joko Widodo (Jokowi) bisa membawa aspirasi masyarakat untuk mempercepat pembangunan.

Dosen Universitas Indonesia itu, mempredikasikan siapapun yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta tidak akan mampu mengatasi kemacetan lalulintas maupun banjir dalam waktu singkat.

“Kemungkinan permasalahan sampah yang bisa diatasi dalam waktu lima tahun, sedangkan banjir dan kemacetan belum tentu dapat diselesaikan,” tutur Iwan.

Iwan menambahkan persoalan kemacetan lalulintas, akibat jumlah kendaraan yang tidak terkendali, semestinya pemerintah pusat yang memberlakukan pembatasan penjualan kendaraan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif