Selasa, 28 Agustus 2012 - 21:59 WIB

2013, Anggaran Perbaikan Jalan Naik Rp220 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/Espos/dok)

ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/Espos/dok)

SEMARANG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng pada RAPBD 2013 menaikkan anggaran perbaikan jalan dan jembatan menjadi Rp570,40 miliar. Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Danang Atmojo, menyatakan anggaran perbaikan jalan dan jembatan naik Rp220 miliar dibandingkan tahun 2012.

Advertisement

”Bila pada APBD 2012 anggarannya Rp350,40 miliar, pada RPABD 2013 ada kenaikkan Rp220 miliar menjadi Rp570,40 miliar,” katanya usai pembahasan KUA-PPAS RAPBD Jateng 2012 dengan Komisi D DPRD Jateng di Gedung Berlian Jl Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (28/8/2012).

Anggaran sebanyak itu, lanjut dia, untuk memenuhi target kondisi jalan baik 86,54% dan kondisi jalan sedang 13,21%. Serta kondisi jembatan baik 79% dan konsisi jembatan sedang 20,35%.

”Dana yang ada untuk pemeliharaan rutin jalan sepanjang 2.511.844 kilo meter dan jembatan sepanjang 25.102,3 meter,” ungkapnya.

Advertisement

Di samping untuk pemeliharaan rutin jalan, sambung Danang, dana yang ada juga diprioritaskan perbaikan jalan rusak parah. Menurut dia, jalan provinsi yang kondisinya rusak parah mencapai 7 kilometer, tersebar di beberapa titik ruas jalan di daerah.

”Kategori jalan rusak parah hanya bisa dilalui kendaraan dengan kecepatan rata-rata 10 kilo meter per jam. Mohon doa restunya jalan rusak parah bisa rampung pada 2013,” ujarnya.

Menanggapi penambahan anggaran Dinas Bina Marga ini, anggota Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso, menyatakan menyambut baik. Karena memang dari hasil reses di daerah anggota Dewan banyak mendapat keluhan masyarakat kondisi infrastruktur jalan yang rusak.

Advertisement

”Hanya saja kami melihat pihak Dinas Bina Marga belum melakukan pemetaan jalan mana yang rusak berat, sedang dan ringan,” ungkap dia.

Tanpa adanya pemetaan kondisi jalan, lanjut anggota Dewan asal Wonogiri ini, dikhawatirkan nantinya pelaksanaanya tidak tepat sasaran. Padahal menurut dia, banyak fasilitas infrastruktur jalan menuju objek wisata kondisinya rusak, misalnya jalan Karanganyar menuju ke Tawangmangu. Demikian jalan dari Solo ke objek wisata Sangiran di Sragen  kondisinya juga rusak dan lainnya.

”Masih ada ketimpangan pembangunan infrastruktur jalan di daerah selatan, karena Pemprov lebih cenderung ke wilayah barat,” ujur Hadi. Untuk itu, anggota Dewan dari PKS ini, meminta Dinas Bina Marga membuat peta jalan yang rusak berat, sedang, dan ringan.

”Jadi dalam pelaksanan pekerjaan ada skala prioritas yang harus mendapat perhatian,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif