Soloraya
Senin, 27 Agustus 2012 - 14:50 WIB

Data Kemiskinan 133.000 Jiwa Perlu Diuji Publik

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/telsetnews)

Ilustrasi (google/telsetnews)

SOLO--Data kemiskinan sebanyak 133.000 jiwa yang dirilis Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan sudah ditetapkan dengan surat keputusan (SK) walikota dinilai perlu diuji publik untuk membuktikan keabsahannya.

Advertisement

“Bukan berarti hasil pendataan itu tidak valid tapi supaya masyarakat tahu secara mendetail bahwa memang itulah data kemiskinan di Solo yang sebenarnya sesuai kenyataan di lapangan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, saat dimintai tanggapannya mengenai data kemiskinan di Solo, dalam wawancara dengan wartawan di Balaikota, Senin (27/8/2012).

Budi mengaku tak bisa menilai apakah itu merupakan bukti keberhasilan pendataan. Namun dia mengatakan tidak setuju jika dikatakan data itu menunjukkan peningkatan tajam dan menjadi bukti kegagalan pemkot dalam upaya penanggulangan kemiskinan.  Menurutnya, hal itu harus dilihat dari berbagai aspek, mulai dari parameter yang digunakan hingga kevalidan data sebelumnya yang diperbandingkan.

“Parameter yang berbeda menghasilkan data yang berbeda. Demikian pula dengan model pendataannya. Tidak bisa kalau dibandingkan begitu saja,” katanya.

Advertisement

Tetap Digunakan

Ditanya apa yang akan dilakukan selanjutnya mengenai data itu, Budi mengatakan data itu akan tetap digunakan sebagai acuan penetapan rencana program penanggulangan kemiskinan di Solo, sampai pada penetapan jumlah anggaran yang dibutuhkan oleh masing-masing satuan kerja yang terkait. Hal itu dilakukan sembari terus menguji agar data kemiskinan itu benar-benar valid.

Sebelumnya, Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang juga Ketua TKPKD Solo, mengatakan data kemiskinan yang dirilis TKPKD sebanyak 133.000 jiwa memang benar berdasarkan hasil pendataan tim dan sudah ditetapkan dengan SK walikota sebagai data resmi pemkot.

Advertisement

Data itu diperoleh menggunakan 25 parameter, dan mencakup tidak hanya warga miskin yang ada sekarang tapi potensi kemiskinan pada anak-anak mereka.  Hal itu berbeda dengan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) yang hanya menggunakan 14 parameter. Menurut data BPS, jumlah warga miskin di Solo hanya 70.000-an jiwa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif