Soloraya
Jumat, 24 Agustus 2012 - 17:47 WIB

6.000 Penumpang Padati Terminal Pilangsari

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penumpang menunggu kedatangan bus di Terminal (Foto: Sri Sumi Handayani)

Penumpang menunggu kedatangan bus di Terminal Pilangsari, Jumat (24/8/2012) . (Foto: Sri Sumi Handayani)

SRAGEN--Sebanyak 6.000 penumpang memadati Terminal Bus Pilangsari Sragen, Jumat (24/8). Jumlah itu diprediksi bertambah hingga malam hari.
Penumpang berjejal di ruang tunggu kedatangan dan keberangkatan luar kota.

Advertisement

Mereka membawa barang bawaan aneka rupa, seperti kardus, karung, tas dan lain-lain. Beberapa orang yang tak kebagian tempat duduk memilih duduk di bawah tanpa alas. Bahkan beberapa orang tampak terlelap dalam posisi duduk.

Seperti yang dilakukan salah seorang warga Taraman, Sidoharjo, Suyatmi, 27. Dia bersama suami dan dua orang anaknya hendak pulang ke Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

Mereka terpaksa duduk di taman yang terletak di depan kantor penjualan tiket milik salah satu agen bus karena tak ada bangku kosong.
Suyatmi mengeluh karena tak kunjung berangkat. Padahal dia dijadwalkan berangkat sekitar pukul 13.00 WIB.

Advertisement

“Rencana mau pulang Sabtu (25/8) tetapi tiket habis. Akhirnya saya pulang Jumat (24/8). Tetapi ini saja sudah molor hampir satu jam dari jadwal. Setelah ini pun belum bisa dipastikan apakah tiket bus seharga Rp170.000 itu mendapatkan bus AC atau tidak,” urai dia saat ditemui Espos di sela-sela menunggu bus di jalur pemberangkatan ke Jakarta, Bandung, Merak, Sumatera dan Bali, Jumat.

Kepala UPTD Terminal Pilangsari Sragen, Ali Basyah, saat ditemui Espos di kantornya memprediksi puncak arus balik mudik tahun 2012, Jumat. Hal itu didasarkan pada kemungkinan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan dan keterlambatan sejumlah armada bus. Selain itu, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Bus Pilangsari Sragen pun mengalami kenaikan dibanding hari-hari sebelum. Sebanyak 4.534 orang diberangkatkan ke berbagai tujuan, Kamis (23/8).

“Nanti malam kemungkinan bisa mencapai 6.000 atau lebih. Mestinya memang lebih banyak karena kebijakan kereta api mempengaruhi jumlah penumpang yang naik bus. Puncak arus mudik diprediksi Jumat. Bukan Sabtu seperti prediksi kemarin,” kata dia.

Advertisement

Lebih lanjut, Ali mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menyediakan armada tambahan. Awalnya disediakan 10 bus pada Kamis. Lantas ditambah 20 bus sehingga menjadi 30 bus pada Jumat. Jadi apabila ditotal dengan armada reguler sebanyak 60 bus menjadi 90 bus yang siap melayani penumpang selama arus balik.

Meskipun Sabtu bukan puncak arus mudik, dia memprediksi penurunan penumpang tak terlalu signifikan. Meski demikian pihaknya tak menampik apabila ada sejumlah keterlambatan armada bus. Seperti yang terjadi pada dua armada bus tujuan Bandung. “Sejak Kamis mulai terlambat sebanyak dua kendaraan tujuan bandung. Rata-rata terlambat dua sampai tiga jam. Anjuran kita jangan menjual tiket kalau belum ada bus. Meskipun demikian, bus terlambat datang ini sudah menjadi risiko,” imbuhnya.

Tak hanya soal penambahan armada, Ali juga mengantisipasi petugas keamanan di terminal. Pengamanan diletakkan di jalur-jalur keberangkatan dan penurunan penumpang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif