News
Rabu, 22 Agustus 2012 - 02:00 WIB

PASCAPENYERANGAN POSPAM: Petugas Ditambah, Sniper Disiagakan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kombes Pol Asjima'in

Kombes Pol Asjima'in (polresta-surakarta.com)

SOLO-Rentetan penyerangan dua pos pengamanan (Pospam) Lebaran di Kota Solo selama dua hari berturut-turut membuat jajaran Polresta Solo bersiaga penuh. Bahkan, pihaknya bekerja sama dengan TNI memperketat pengamanan dengan menambah petugas keamanan pada setiap pospam di Kota Solo.

Advertisement

Setiap pospam dijaga 16 petugas keamanan yang mana disiapkan penembak jitu (sniper). “Sebanyak 10 pospam di Solo yang awalnya dijaga satu regu, kini dijaga oleh dua regu, ya sekitar 16 personel,” papar Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, saat ditemui wartawan, di Mapolresta Solo, Selasa (21/8/2012) siang.

Asjima’in menegaskan dari belasan anggota yang bertugas di setiap Pospam, pihaknya telah menyiapkan sniper. Namun dia tidak menyebut berapa penembak jitu yang ditempatkan dalam setiap pospam. “Yang pasti, anggota yang sudah dibekali senjata api berhak menembak pelaku yang membahayakan nyawa orang lain,” tegasnya.

Lebih lanjut, Asjima’in berkomitmen memburu pelaku penembakan dan pelemparan granat pada dua pospam di Kota Solo. “Pelaku tetap kita cari. Namun untuk langkah ke depan, mencegah agar tidak terjadi kejadian serupa lebih penting,” jelas Asjima’in.

Advertisement

Dalam melakukan pengamanan di setiap pospam, pihaknya merangkul tokoh masyarakat untuk berkontribusi memberikan informasi apapun kepada aparat kepolisian apabila melihat gelagat seseorang yang mencurigakan. “Aparat kepolisian tidak bisa bergerak sendiri. Oleh sebab itu, informasi apapun akan kami tampung untuk segera ditindaklanjuti,” terangnya.

Sebagaimana diberitakan, telah terjadi aksi penyerangan (penembakan) di Pospam 5 Lebaran di perempatan Gemblegan, Serengan (antara jl Yos Sudarso dan Jl Veteran) pada Jumat (17/8) pukul 01.15 WIB. Aksi tersebut diduga dilakukan oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor bebek. Atas peristiwa itu, dua anggota polisi yakni Bripka Endro Margiyanto dan Briptu Kukuh Budiyanto, yang berjaga turut menjadi korban penembakan. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara satu hari setelahnya, Sabtu (18/8) malam sekitar pukul 23.30 WIB, aksi penyerangan dengan pelemparan granat terjadi di Pos Pam Gladak. Dalam peristiwa ini, tidak ada korban luka. Rentetatan aksi teror yang diarahkan pada aparat kepolisian mendapat perhatian serius dari Mabes Polri dan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif