Soloraya
Selasa, 21 Agustus 2012 - 16:29 WIB

Harga Sayuran Belum Mau Turun

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SRAGEN– Kenaikan beberapa harga sayuran di pasar tradisional di Sragen yang terjadi sejak menjelang sampai setelah Lebaran diprediksi akan tetap bertahan sampai H+7. Meski demikian kenaikan harga tersebut masih dinilai wajar.

Advertisement

Kepala Bidang Pembinaan Perdagangan, Rihandayani, menjelaskan kenaikan harga biasanya akan bertahan hingga perayaan Lebaran kecil atau H+7. “Harga akan bertahan sampai Lebaran kecil, setelah itu akan berangsur normal,” jelasnya ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (21/8/2012).

Meski demikian kenaikan harga tersebut dinilai wajar dan dimaklumi selama tidak ada kenaikan yang menonjol. “Kami masih maklum karena semua pedagang mencari untung lebih setelah Lebaran, selama masih masuk akal tentu tidak akan kami tindak. Tapi kami terus memantau pergerakan harganya,” paparnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi jika tiba-tiba terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, pihaknya akan mengadakan sidak ke lapangan untuk mengecek harga, serta mengecek stok barang di distributor.

Advertisement

“Sebenarnya memang ada sidak lapangan rutin. Tapi jika ada kenaikan yang tidak wajar tentu kami akan cek di distributor, dan dilihat ada masalah apa serta dicarikan solusinya,” paparnya.

Kenaikan harga setelah Lebaran terjadi pada sayur mayur. Seperti diketahui, kenaikan harga terjadi sekitar Rp500-Rp2.000 untuk sayur mayur di Pasar Bunder pada Senin (20/8). Beberapa sayur mayur pun mengalami kenaikan harga hingga dua kali lipat, seperti daun bawang dan mentimun. Hal tersebut disinyalir karena tidak ada petani yang memanen sehingga jumlah barang sedikit.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif