Soloraya
Jumat, 17 Agustus 2012 - 16:26 WIB

HUT RI: Di Antara Tumpukan Sampah Upacara Bendera Digelar

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Advertisement

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan lantang oleh puluhan peserta upacara yang mayoritas mengenakan seragam orange ini di tempat pembuangan sementara (TPS) Bonoloyo, Kadipiro, Banjarsari, Jumat (17/8). Meski Pembina upacara kadang salah dalam memberi aba-aba, upacara berlangsung lancar. Layaknya upacara di sejumlah instansi pemerintahan lainnya, tak ada satupun rangkaian yang ditinggalkan dari awal hingga akhir upacara.

Penuh semangat, puluhan anggota Paguyuban Penarik Sampah Kadipiro Berseri ini menjalankan upacara kemerdekaan. Di antara bak sampah di sekitar TPS tersebut dipasang juga sejumlah pernak-pernik berwarna merah putih. Ditambah beberapa poster bertuliskan harapan mereka agar koruptor terhapus dari Indonesia.

Upacara yang hanya berlangsung sekitar 30 menit itu tak hanya diikuti oleh anggota paguyuban. Mengenakan seragam sekolah dasar (SD) anak-anak dari para penarik sampah pun turut berpartisipasi menggemakan semangat kemerdekaan di TPS tersebut.

Advertisement

Sebanyak 27 kaum marginal Kota Solo ini menganggap peringatan kemerdekaan RI merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. Menurut mereka, peringatan kemerdekaan bisa dilakukan semua elemen masyarakat di Indonesia, termasuk kaum menengah ke bawah. “Kami juga bisa merayakan kemerdekaan dengan menggelar upacara, enggak hanya orang-orang besar saja,” ungkap Warsidi, 58, ketua Paguyuban Penarik Sampah Kadipiro Berseri sekaligus sebagai yang bertindak sebagai pembina upacara sore itu.

Semangat memerangi korupsi terus diteriakkan para peserta upacara saat sang pembina memberikan amanatnya. Mereka berkomitmen mendukung KPK menghapuskan tindak korupsi di Indonesia. “Mari dukung KPK menghapuskan korupsi di Negeri ini. Merdeka, Merdeka, Merdeka,” ucap pembina upacara yang kemudian diikuti peserta upacara sembari mengepalkan tangan ke atas.

Peringatan upacara oleh kaum marginal juga terjadi di sejumlah lokasi di Solo. Setelah upacara di TPS Bonoloyo, sekitar pukul 09.00 WIB sejumlah penarik becak juga melakukan upacara bendera bersama becak mereka masing-masing di City Walk depan Solo Grand Mall (SGM). Sementara sekitar pukul 15.30 WIB tiga kaum pinggiran Kota Solo juga melakukan upacara bendera di pinggiran Kalianyar. Dalam rilis yang diberikan kepada wartawan, penggagas acara, dari Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, menjelaskan sejumlah upacara yang dilakukan oleh kaum pinggiran Kota Solo merupkan wujud syukur di tengah keterbatasan mereka. Sementara, di Kelurahan Sondakan, puluhan warga juga melakukan upacara kemerdekaan di lapangan setempat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif