News
Kamis, 16 Agustus 2012 - 20:07 WIB

HIDAYAT NURWAHID Mengeluh Difitnah Pasca PKS Dukung Foke

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hidayat Nurwahid (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Hidayat Nurwahid (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

JAKARTA- Hidayat Nurwahid mengeluhkan banyak isu miring yang dialamatkan ke dirinya pasca pengumuman Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Hidayat mengaku tidak pernah mempermasalahkan majunya Joko Widodo sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Advertisement

“Saya kira banyak fitnah, distorsi yang ditujukan kepada saya maupun kepada PKS. Saya tidak pernah mengkritik pak Jokowi ketika maju sebagai cagub saya tahu persis karena itu hak beliau,” kata Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/7/2012).

Menurutnya, isu yang sengaja dikembangkan di publik adalah dirinya mempermasalahkan majunya Jokowi sebagai cagub. Selain itu, Hidayat juga terpojok karena kritikan tidak konsisten memegang amanah sebagai anggota dewan lantaran ikut maju di kontestasi lima tahunan.

“Itu adalah pengalihan isu. Masalah yang sesungguhnya ingin kami tanyakan ke pak Jokowi, sejauh mana kalau beliau terpilih sebagai gubernur komitmen melaksanakan amanah sampai 2017. Dan saya sudah menyatakan hal sejenis ketika saya dikritik bahwa saya hanya menjadikan gubernur sebagai batu loncatan untuk jabatan lain,” jelasnya.

Advertisement

Dia menegaskan bila dirinya terpilih menjadi gubernur, maka ia akan melaksanakan amanah itu sampai tahun 2017 dan tidak akan berhenti di tengah jalan. “Deklarasi semacam inilah yang kami tunggu dari pak Jokowi. Jadi kalau ada yang katakan saya tidak konsisten karena saya juga mencalonkan diri sementara pak Jokowi tidak boleh, itu pengalihan isu,” kata Hidayat.

Menurutnya banyak yang bisa PKS tindaklanjuti secara hukum sebagai fitnah yang menjurus kepada SARA dan menghadirkan pencemaran nama baik serta menyangkut perbuatan tidak menyenangkan.

“Apa yang kami lakukan bukan tidak konsisten. Kami konsisten dengan apa yang kami kritikkan. Misalnya terkait dengan korupsi, kami tanyakan ke pak Fauzi Bowo maupun pak Jokowi bagaimana mereka mengakomodasi program-program yang kami kritikkan,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif