Sport
Selasa, 14 Agustus 2012 - 10:24 WIB

Basri Kecam Rencana Eksodus Pemain Persiba

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - M. Basri (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

M. Basri (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

BANTUL—Rencana eksodus pemain Persiba Bantul sebagai buntut kebijakan rasionalisasi gaji disayangkan Direktur Teknik, M Basri. Ancaman pemain itu dituding sebagai tindakan tidak sopan terhadap klub yang telah membesarkan nama mereka.

Advertisement

“Apapun dalihnya, bagi saya rencana eksodus itu mengingkari jiwa profesionalisme pemain. Apalagi pemain-pemain Persiba saat ini yang tergabung di Timnas. Mereka bisa mencapai impian dapat berkostum Timnas karena klub. Jadi jangan ambil enaknya saja,” ujar Basri kepada Harian Jogja, Senin (13/8).

Menurut Basri, dengan hengkang begitu saja dari klub, loyalitas pemain perlu dipertanyakan. Hal yang dibutuhkan pemain, lanjutnya, bukan hanya menyangkut materi. Sikap profesionalisme, dedikasi dan loyalitas juga wajib ditunjukkan ketika klub sedang dalam kondisi sulit.

“Saya tahu pemain memiliki kebutuhan yang mendesak. Tapi hal itu jangan dijadikan tameng dengan seenaknya bersikap tidak etis seperti itu. Dalam sepak bola tidak melulu harus diutamakan dari sudut pandang materi saja,” tandasnya.

Advertisement

Pelatih berdarah Makassar itu berharap masalah segera dijernihkan. Pemain dan manajemen Persiba harus mau duduk bersama.  Pihak manajemen harus bisa mencarikan solusi alternatif seperti yang diinginkan pemain. Begitu pula dengan pemain, sangat kelewatan jika memaksakan sepenuhnya hak mereka sementara kesulitan bersumber dari konsorsium.

“Permasaahan ini harus dicairkan dengan dengan duduk bersama untuk kemudian dibahas bagaimana enaknya. Jika memang ada pemutusan kontrak usai menerima rasionalisasi, harus ada kesepakatan antara manajemen dan pemain untuk saling menjaga komitmen tetap bekerja sama dengan baik meski secara tertulis ikatan antara keduanya telah berakhir,” pungkasnya.

Dikhawatirkan jika masalah terus meruncing, maka persiapan tim dalam menatap kompetisi mendatang bisa berantakan. Andai eksodus benar-benar terjadi artinya juara Divisi Utama musim 2010/2011 itu harus membangun skuat tim mulai dari awal lagi.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif