Soloraya
Senin, 13 Agustus 2012 - 13:52 WIB

JALUR MUDIK: 6 Jalur Penyempitan Dipasang Rambu-rambu

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Sugino (kanan) beserta jajarannya memasang rambu chevron di jembatan Desa Penggung, Jalan Boyolali-Semarang, Senin (13/8/2012). Sebanyak enam titik jalur penyempitan dipasang rambu-rambu ini. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Sugino (kanan) beserta jajarannya memasang rambu chevron di jembatan Desa Penggung, Jalan Boyolali-Semarang, Senin (13/8/2012). Sebanyak enam titik jalur penyempitan dipasang rambu-rambu ini. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI-Jajaran Satlantas Polres Boyolali mulai memasang rambu-rambu di beberapa titik penyempitan di jalur Boyolali-Semarang, Senin (13/8/2012). Sebanyak enam titik yang tergolong jalur penyempitan dipasang chevron. Tanda ini diletakkan di sejumlah titik dari Sunggingan, Boyolali Kota hingga Ampel.

Advertisement

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Sugino mengatakan, setidaknya ada sekitar enam jembatan yang menjadi jalur penyempitan di jalan Boyolali-Sruwen. Oleh karena itu, perlu dipasangi rambu-rambu sebagai perhatian bagi pengguna jalan.

“Jelang arus mudik ini banyak pengguna jalan dari luar kota. Mereka umumnya tidak tahu medan di Boyolali. Apalagi kota sampai Ampel banyak jembatan dan jalan cenderung menyempit,” ujarnya di sela pemasangan rambu-rambu, Senin (13/8).

Kasatlantas menjelaskan, sejumlah titik penyempitan antara lain di Desa Penggung, Desa Kenteng dan Desa Tompak, Ampel. Penyempitan terjadi lantaran adanya jembatan. Selain itu, jalur Boyolali-Semarang ini tengah dalam proyek pelebaran jalan.
Pihaknya memgimbau para pengguna jalan terutama pemudik untuk senantiasa berhati-hati saat melintas. Pasalnya, topografi jalan Semarang-Boyolali naik turun.

Advertisement

Sedangkan jalur yang lurus seperi Boyolali-Kartasura cenderung membuat pengendara mengantuk. Di samping itu, peningkatan volume kendaraan yang masuk ke Boyolali mulai tampak. Setidaknya dalam dua hari ini sudah ada keniakan arus meskipun belum terlalu berarti jumlahnya.

Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi berplat nomor Jakarta. Meskipun demikian, baru sedikit yang pemudik yang menggunakan sepeda motor. Pihaknya memperkirakan, puncak arus mudik pada H-3 hingga H-1 lebaran. “Arus mudik sudah terpantau meskipun belum terlalu banyak. Kendaraan didominasi mobil dan sepeda motor hanya beberapa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPT Terminal Sunggingan, Sutomo mengatakan, peningkatan jumlah penumpang dari luar kota seperti Jakarta belum nampak. Menurutnya, akhir pekan lalu justru banyak bus dari Solo yang berangkat ke Jakarta kosong bermaksud menjemput para pemudik. Ia memprediksi, pemudik bakal mulai masuk Boyolali pada Rabu (15/8). Jumlah ini akan terus bertambah hingga Lebaran mendatang.

Advertisement

“Pemudik dari luar kota belum terlihat. Justru bus-bus itu banyak berangkat ke Jakarta menjemput penumpang yang akan pulang kampung,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif