Novita Dewi tidak pernah membayangkan kalau apa yang diajarkan kakek dan kedua orangtuanya semenjak kecil dahulu, akan terus terbawa hingga kini setelah dia dewasa dan memiliki tiga orang anak, yaitu jiwa bisnis.
Semenjak kecil dahulu anak sulung dari delapan bersaudara ini sudah diajarkan berbisnis oleh eyangnya. Kakeknya memiliki bisnis di bidang sparepart di Solo. Novita ikut mengelolanya padahal dia masih duduk di sekolah dasar, tiap hari dia membantu kakeknya berdagang.
Ketika duduk di SMA, Novita mengajak temannya untuk berbisnis kain batik cap. “Waktu itu banyak pedagang kain mori yang tidak bisa membeli bahan di pabrik sekaligus banyak, karena kekurangan modal. Saya lihat ini peluang bisnis, dan memborong bahan dari pabrik lalu mendistribusikannya ke pedagang. Harganya lebih murah dari penjual lainnya, sehingga banyak laku,” ungkap perempuan kelahiran Solo, 11 November 1971 ini.
Novita ternyata tidak hanya menjualnya saja, tapi juga membuka pabrik batik cap sendiri, untuk memenuhi permintaan yang cukup banyak. Waktu itu dia masih kelas dua SMA. Sementara orangtuanya memiliki usaha batik sendiri.
Setelah lulus SMA, dia melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sebelas Maret, Solo. Kemudian dia hijrah ke Jakarta meneruskan S2 di Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya, jurusan marketing. Pada kedua jenjang pendidikan tinggi ini dia lulus dengan nilai sempurna.
Sifat kemandirian, keberanian, dan jiwa bisnisnya sudah terasah semenjak kecil. Selama kuliah di UNS, cukup banyak kegiatan yang dia lakukan, termasuk juga mengembangkan bisnisnya.
Setelah menikah, Novita pun ikut mengembangkan bisnis yang sudah dirintis oleh mertuanya bersama suaminya. Kini dia menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Atra Widiya Agung, bergerak dalam bidang importir dan distributor alat kesehatan. “Kami memasok alat-alat kesehatan untuk ruang operasi di rumah sakit. Kami menjadi agen sekitar 33 produk dari berbagai Negara,” ujarnya.
President Direktur PT Inoco Global Indonesia yang bergerak dibidang perdagangan batubara ini, juga aktif berorganisasi. Misalnya dalam organisasi Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), beberapa periode dia menjadi bendara umum, dan kini sebagai Dewan Pembina BPP Hipmi.
Selain itu juga menjadi Wakil Ketua Komite bidang UMKM Kadin Indonesia, dan pengurus UMKM Apindo. Cukup banyak suka dukanya dalam berbisnis, tapi semua dijalaninya dengan penuh semangat, dan ikhlas.
Bukan Hanya Uang
Novina menceritakan dia ingin memberikan banyak hal kepada orang lain, terutama kepada kaum perempuan. “Jadi, bukan hanya semata cari uang dan karier saja. Saya ingin ikut terlibat memberdayakan masyarakat, agar bisa hidup mandiri dengan kemampuannya sendiri, tanpa mengharapkan bekas kasih orang lain,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, dia aktif di UMKM, pergi ke pelosok daerah memberi pelatihan tentang manajemen, dan peluang bisnis apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat setempat.
Berdasarkan keinginannya untuk memberi kepada sesama itu, Novita pun mengajak adik iparnya artis dan presenter Olla Ramlan untuk membuka klinik kecantikan. Klinik yang diberi nama Ovi Beauty Clinic itu baru saja dibuka di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.
Tujuannya membuka klinik di daerah pinggiran karena memang sasarannya dari kalangan menengah bawah. “Untuk memberdayakan masyarakat sekitar klinik dan pelanggan, kami akan memberikan berbagai pelatihan pengembangan kepribadian. Pelatihannya terkait seputar brain, beauty, dan behavior, serta entrepreneurship untuk kaum perempuan. Yah, mengajarkan mereka berbisnis. Acaranya sebulan sekali,” katanya.
Jadi, tambahnya, dia berupaya bagaimana perempuan bisa mandiri dan bekerja, serta menghasilkan sesuatu di rumah tanpa meninggalkan keluarga, terutama anak-anak.
Pelatihan yang diberikan bisa seperti tampil cantik alami dengan kelebihan diri sendiri, belajar bisnis yang bisa dikerjakan di rumah, dan lainnya. “Nanti kami akan menghadirkan sejumlah pakar sesuai dengan bidangnya. Semuanya gratis,” ujar Novita.
Kini Novita merasa sangat senang, karena dia bisa berkantor di rumahnya sendiri, tanpa harus jauh-jauh dari ketiga buah hatinya. Dia bisa mengawasi perkembangan anak-anaknya, dan tetap berkarya, disamping tetap aktif dengan yayasan/lembaga wanita, khususnya untuk meningkatkan kapasitas wanita Indonesia (capacity building), supaya perempuan dapat lebih mandiri.
“Rencananya Oktober mendatang, saya kembali lagi diminta untuk mewakili Apindo [Asosiasi Pengusaha Indonesia] dalam acara Employers’ Organizations and Women Entrepreneurs: How to reach out? Di Bangkok, Thailand, 15-18 Oktober,” ungkap Novita.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh ILO untuk membahas masalah, kendala, dan apa saja yang ada di negara masing-masing, serta bertukar pengalaman sehubungan dengan kemajuan wirausaha wanita. “Tahun lalu, dikonferensi yang sama saya juga diminta mewakili Apindo di Turin, Milan,” ujarnya sembari tersenyum.
BIODATA
Nama : Novita Dewi
Tempat Lahir : Solo, 11 Nov 1971
Status: Berkeluarga dengan tiga anak
Pendidikan :
– S1 : Universitas Sebelas Maret, Solo, Fakultas Ekonomi Manajemen
– S2 : Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya, Jakarta. Majoring : marketing, minoring : finance.
Penghargaan yg pernah diterima di sekolah :
– Masuk Univ Sebelas Maret melalui jalur PMDK (bebas tes)
– Lulus Univ Sebelas Maret th 1995 dengan predikat Cum-Laude, Wisudawati Terbaik
– Pernah mendapatkan Dean’s List (IPK >= 3,6)
Perusahaan :
– Presiden komisaris PT Atra Widiya Agung—importir dan distributor alat kesehatan.
– President Direktur PT Inoco Global Indonesia. Bergerak dibidang perdagangan batubara
– President Komisaris Victoria Hotel School. Sekolah untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia dalam bidang perhotelan
– President Komisaris Choice Plus, konsultan anyg bergerak dibidang pembangunan hotel dan restauran
– Presdir Ovi Beauty Clinic, bergerak di bidang kecantikan dan medis
Kegiatan Organisasi :
– Dewan Pembina BPP Hipmi (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)
– Wakil Ketua Komite bidang UMKM Kadin Indonesia
– Pengurus UMKM Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia)