Soloraya
Kamis, 9 Agustus 2012 - 23:39 WIB

PENEMUAN BUNGKER: Bungker Balaikota Solo Buatan Belanda

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bungker Balaikota (Foto: JIBI/SOLOPOS)

Bungker Balaikota (Foto: JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta memastikan bungker di bawah reruntuhan gedung PKK kompleks Balaikota Solo merupakan buatan pemerintahan Belanda.

Advertisement

Tim dari Balar Yogyakarta dibantu tukang gali lokal  mulai melakukan penggalian di lokasi yang diduga terdapat bungker di sisi utara Kompleks Balaikota Solo, Kamis (9/8/2012) siang.

Hasil penggalian itu menunjukkan sinyalemen positif bahwa bungker itu memang ada dan dilihat dari konstruksi yang telah terkuak, hampir pasti bungker itu buatan Belanda dan bukan Jepang. Diperlukan penggalian, penelitian dan pengkajian lebih lanjut dan menyeluruh untuk memastikan hal itu.

Namun hasil awal itu cukup membuat para arkeolog bersemangat untuk meneruskan penggalian. Tim itu terdiri atas 12 orang. Lima di antaranya dari Balar, satu orang dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng, dua orang dari Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, ditambah empat pekerja lokal.

Advertisement

Tim datang ke lokasi sekitar pukul 11.30 WIB. Namun, penggalian baru dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Staf peneliti dari Balar, Muhammad Chawari, kepada wartawan mengungkapkan penggalian itu dilakukan dengan metode parit, dengan peralatan biasa seperti cangkul, linggis, kuas, cetok, dan lain-lain.

“Hari ini kami membuat dua parit untuk memulai penggalian. Kami memakai metode ini karena lebih fleksibel, ke mana arah temuannya akan langsung kami kejar,” jelas Chawari.

Parit pertama dibuat dengan mengikuti alur pipa yang dipasang saat rumah hidran di atas lahan itu dibangun pada 2005-2006 lalu. Menurut keterangan petugas pembuat hidran, Parto, saat pemasangan pipa dengan mudah masuk ke dalam tanah seolah ada ruang kosong di bawahnya. Pipa itu kemudian dipasang secara horisontal menggantung di bawah atap bungker.

Advertisement

Temuan pertama terlihat setelah petugas menggali hingga sedalam 40-an cm pada parit pertama yang berukuran 1×2 meter. Terlihat bidang datar serupa lantai terbuat dari campuran pasir dan kapur (lepo). Penggalian terus dilakukan pada bagian di mana pipa menggantung sampai pipa itu terlihat.

Seorang petugas berusaha memasukkan pipa paralon kecil sepanjang tiga meter di sela-sela pipa di dalam lubang. Ternyata pipa panjang itu terus masuk dengan mudah hingga hanya sekitar setengah meter yang tampak di permukaan. Ketika pipa itu diangkat kembali, bagian yang masuk ke lubang terlihat basah. Hal ini mengindikasikan bungker itu dipenuhi air.

Penggalian dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB, dengan rencana dilanjutkan Jumat (10/8) pagi ini. “Besok [hari ini] kami akan melanjutkan dengan mengejar arah parit pertama ke arah itu dan membuat parit ketiga untuk menentukan batas paling timur dari bungker,” jelas Chawari.

Advertisement
Kata Kunci : Balaikota Solo BP3 Bungker
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif