SOLOPOS.COM - Seorang nasabah tengah melakukan transaksi di Kantor Pegadaian Boyolali, Kamis (9/8/2012). Jelang Lebaran, transaksi sejumlah produk meningkat (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)
Seorang nasabah tengah melakukan transaksi di Kantor Pegadaian Boyolali, Kamis (9/8/2012). Jelang Lebaran, transaksi sejumlah produk meningkat (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)
BOYOLALI-Pelunasan gadai dan kredit di Pegadaian Boyolali justru ramai menjelang Lebaran.
Pimpinan Pegadaian Boyolali, Fendy Andri Windarto mengatakan, peningkatan pelunasan gadai dan kredit di Pegadaian mencapai 50% dari bulan dan hari biasa. Menurutnya, masyarakat ingin berlebaran dengan menggunakan atau mengenakan barang yang digadaikan. Pasalnya, warga banyak menggadaikan perhiasan.
“Masyarakat banyak menggadaikan perhiasan. Saat Lebaran mereka ingin merayakan dengan menggunakan benda berharga milik mereka tentunya,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (9/8/2012).
Sedangkan untuk benda bergerak yang digadaikan, tidak terlalu banyak. Ia menerangkan hanya ada beberapa yang masih menggadaikan mobil, motor dan alat elektronik.
Di sisi lain, ia menjelaskan, angka gadai dan kredit jelang Lebaran juga naik hingga 40%. Nilainya mencapai Rp7 miliar. Angka ini melebihi batas yang ditargetkan Pegadaian yakni Rp3,6 miliar. “Selama bulan Juli lalu angka kredit mencapai Rp4 miliar. Sedangkan angka pelunasan sebanyak Rp3miliar dan lelang hanya Rp12 juta,” imbuhnya.
Ia menerangkan, untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Pegadaian siap sedia di kelima kantornya di beberapa kecamatan di Boyolali. Antara lain, di Pasar Sunggingan, Ampel, Kembangsari, Karanggede dan Simo. Sementara salah satu pedagang pasar kota, Tri mengatakan, ia datang ke pegadaian untuk membayar kreditannya. Penjual kue kering ini mengaku omzetnya naik jelang Lebaran seperti ini.