Soloraya
Senin, 6 Agustus 2012 - 21:51 WIB

SIDAK: Petugas Temukan Daging Sapi Betina di Kartasura

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter Hewan, memeriksa daging sapi. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Dokter Hewan, Ngatmini, memeriksa daging yang dijual saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Kartasura Sukoharjo, Senin (6/8/2012) dini hari. Sidak daging dilaksanakan untuk menekan peredaran daging tidak layak konsumsi yang marak saat bulan Ramadhan. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SUKOHARJO-Petugas gabungan dari Pemkab Sukoharjo berhasil mebemukan daging sapi betina dan sapi muda dijual di pasaran saat inspeksi mendadak (sidak) di Kartasura, Senin (6/8/2012) dini hari. Hal itu dinilai menyalahi undang-undang peternakan.

Advertisement

“Sapi betina, terutama yang dara memang dilarang disembelih. Karena ini terkait erat dengan reproduksi sapi, sehingga kalau sapi-sapi betina disembelih nanti akan kesulitan mendapatkan keturunan. Langkah pemerintah menghentikan impor sapi untuk menciptakan swasembada daging sapi dari pemerintah pusat. Kalau sapi jantan idealnya berusia di atas 2 tahun agar mendapat daging yang bagus,” ujar Kepala UPTD Pos Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo, Ngatmini ketika ditemui wartawan di sela-sela sidak di Kartasura.

Pada Senin dini hari, sejumlah petugas gabungan terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dispertan, Dinas Kesehatan Kabupatan (DKK), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan sebagainya. Mereka mendatangi sejumlah penjual daging sapi dan daging ayam di Pasar Kartasura serta di Ngabean.

Semula petugas tak menduga akan memergoki daging sapi betina dan sapi muda di pasaran. Namun setelah melihat adanya sejumlah daging yang warnanya pucat, setelah ditanyakan ke penjual dijawab sebagai daging sapi betina dan daging sapi muda.
Kendati demikian petugas tak menyita, daging yang dijual sejumlah pedagang tersebut. Mereka hanya diberitahu, penjualan sapi betina melanggar undang undang yang berlaku. Karena terkait erat untuk mendukung swasembada daging sapi sesuai ketentuan pemerintah pusat.

Advertisement

Dia menjelaskan pada sidak kemarin tak menemukan daging sapi dan daging ayam yang tak layak konsumsi. Karena secara keseluruhan daging yang dijual di Kartasura dinilai berkualitas bagus. Ini antara laih dibuktikan dengan penelitiannya saat sidak dengan menggunakan alat detektor kandungan kadar air dalam daging.

“Kadar air daging yang kami periksa tadi antara 37-38 yang berarti masih aman dikonsumsi. Karena batas maksimal kadar air yang ditoleransi adalah 40. Selain itu kami tadi juga tidak menemukan cacing di dalam hati sapi karena kualitasnya memang meningkat lebih bagus,” terang Ngatmini.

Sementara itu Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono mengatakan pada sidak kemarin pagi tak menemukan daging sapi gelonggongan dan daging ayam yang mati kemarin (tirin). Dia menampik hal itu terjadi karena info sidak telah bocor di kalangan pedagang, karena tahun lalu petugas menemukan daging sapi yang mengandung cacing.

Advertisement

“Kualitas daging di pasar memang meningkat lebih bagus ketimbang tahun lalu. Selain itu saat ini jumlah pedagang memang berkurang dibanding tahun lalu,” ujar dia sambil menanbahkan harga daging masih tergolong stabil kendati ada kenaikan harga.

Sedangkan salah seroang pedagang daging sapi, Sugeng mengatakan sejak 25 Juli harga daging sapi telah tiga kali naik. Harga daging yang semula Rp44.000 naik menjadi Rp46.000 per kg. Untuk kualitas super harga semula Rp57.000 sekarang naik menjadi Rp60.000 per kg. Namun dia memperkirakan mendekati Lebaran mendatang harga akan naik lagi. Hanya saja dia tak bisa memastikan berapa kenaikan daging seperti yang diperkirakannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif