Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Puluhan penjual ikan goreng di sepanjang sisi ruas jalan Wonogiri-Wuryantoro berharap mampu meraup keuntungan dari momentum tersebut. Seperti yang diungkapkan salah satu karyawan Warung Nila Bakar Yu Tentrem, Desi. Pemilik usaha tersebut menyediakan stok ikan wader goreng sebanyak satu ton. Ikan khas yang merupakan hasil tangkapan nelayan waduk itu kerap dicari pembeli. “Lebaran tahun lalu, kami bisa menjual hingga 1,5 ton wader goreng,” katanya.
Pemilik warung tersebut sengaja menyiapkan stok ikan dalam jumlah banyak memanfaatkan masih banyaknya pasokan ikan segar. Selain wader, juga ada udang dan berbagai jenis ikan lainnya seperti nila dan tawes yang sudah digoreng. Untuk pasokan udang, pemilik warung mendatangkan dari Pacitan. Sebab udang hasil tangkapan nelayan waduk, ukurannya terlalu kecil.
Di warung yang buka mulai pukul 07.00 WIB-19.00 WIB itu menjual wader goreng dengan harga Rp60.000/kg, udang Rp80.000/kg dan nila Rp10.000 per ekor. Di warung tersebut juga melayani paket makan di tempat dengan menu ikan bakar. Satu paket dihargai Rp15.000 yang lengkap dengan nasi, lalapan dan minum. Biasanya, lanjut dia, ramai pembeli pada sepekan sebelum dan setelah Lebaran. “Beberapa hari lalu, sudah ada warga Solobaru yang kulakan wader goreng di sini sebanyak 55 kg,” imbuhnya.Di sisi lain, penjual ikan goreng dari Kelompok Lestari Mulyo, Dewi, tidak menyiapkan stok ikan goreng karena ia menjaga kualitas agar selalu baru. “Kami tidak takut kehabisan pasokan ikan mentah. Kami ingin menjaga kualitas ikan goreng agar tetap baru sehingga tidak mengecewakan pembeli,” katanya.
Tak jauh berbeda dengan Desi, ia juga mengungkapkan mulai ramai pembeli saat sepekan sebelum dan setelah Lebaran. Menurutnya, ikan yang banyak dicari pembeli adalah wader. Ia menjual wader goreng dengan harga Rp60.000/kg, udang Rp60.000/kg dan tawes Rp40.000/kg. Saat Lebaran, ia bisa menjual hingga 50 kg ikan goreng. Sedangkan saat hari biasa, rata-rata hanya laku lima kilogram.